Bali Digital Fashion Week 2022, Bentuk Kepedulian pada Krisis Global dan Kurangi Limbah Tekstil

Bali Digital Fashion Week 2022, Bentuk Kepedulian pada Krisis Global dan Kurangi Limbah Tekstil

Ajeng Conny Pradestina
2022-12-06 08:30:00
Bali Digital Fashion Week 2022, Bentuk Kepedulian pada Krisis Global dan Kurangi Limbah Tekstil
Foto Ilustrasi Produk Fashion

Bali Digital Fashion Week 2022 tinggal empat hari lagi. Acara yang diselenggarakan berkat kolaborasi MAJA Labs dan Indonesia Creative City Network (ICCN) ini akan digelar pada 10 hingga 16 Desember 2022 di Bali.

Acara ini akan menghadirkan sejumlah rangkaian kegiatan menarik seperti AR Fashion Exhibition, Phygital Fashion, Metaverse Fashion Week, VR Experiece, Digital Fashion Competition, NFT Exhibiton hingga Talkshow.

Baca juga: Fakta-fakta Baju Princess of Java bakal Dipamerkan di BDFW 2022, Fantasy Fashion yang Gunakan Batik Parang

BDFW 2022 ini digelar dengan tujuan untuk menggaungkan peluang digital fashion di Indonesia serta bagaimana teknologi ini memberikan dampak nyata bagi dunia termasuk lingkungan dan ekonomi.

BDFW 2022 Peduli Krisis Global


MAJA Labs sebagai inisiator acara BDFW 2022 ini memang berangkat dari keresahan terhadap efek rumah kaca dan gas dunia yang disebabkan oleh industri pakaian. Melansir BBC, limbah tekstil yang diproduksi dari fast fashion berjumlah sekitar 92 juta ton pertahun dan terus bertambah. Diperkirakan, jumlah tersebut akan meningkat drastis pada tahun 2030 menjadi 134 juta ton per tahun.

Limbah Tekstil Merusak Kelestarian Lingkungan


Selain sampahnya yang berjumlah sangat besar, sekitar 200 juta pohon juga harus ditebang untuk produksi produk tekstil yang tentu sangat berdampak pada kelestarian lingkungan. Limbah fashion ini juga diketahui menjadi penyumbang gas emisi rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Diperkirakan peningkatan gas emisi mencapai 49% di tahun 2030.

Selain itu, tentunya limbah tekstil dapat menyebabkan polusi baik di tanah maupun di air salah satunya akibat zar pewarna pada bahan tekstil yang berdampak pada lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Apa itu Fast Fashion?


Nah, sejak tadi telah beberapa kali disebutkan mengenai fast fashion. Sebenarnya, apa sih arti dari fast fashion itu sendiri? Fast fashion adalah istilah yang digunakan untuk model fashion yang diproduksi secara masal, dengan biaya rendah dan bahan yang kurang baik karena adanya permintaan yang tinggi. Bahan baku dengan kualitas yang buruk tersebut membuat produk fashion tidak bertahan lama sehingga harus dibuang dan menjadi sampah.

Bali Digital Fashion Week 2022


MAJA Labs mengajak seluruh masyarakat untuk semakin peduli dengan lingkungan melalui pengurangan limbah tekstil tersebut. Salah satu caranya dengan mengenalkan teknologi digital fashion di acara Bali Digital Fashion Week 2022.

Digital Fashion sendiri adalah pakaian yang berbentuk 3D virtual dan dirancang untuk digunakan manusia melalui avatar. Melalui digital fashion gaya berbusana akan lebih ramah lingkungan dan dapat memberikan dampak pada bumi.

Baca juga: Fakta-fakta Baju Queen of Peafowl yang Akan Hadir di BDFW 2022, Fantasy Fashion yang Terinpirasi dari Burung Merak

Selain itu, peluang digital fashion sangatlah besar dalam sektor ekonomi termasuk untuk membangun ekosistem green economy dengan bisnis yang ramah lingkungan. Hal ini yang membuat sejumlah brand besar seperti Louis Vuitton, Balenciaga, dan lainnya telah terjun ke dunia digital fashion.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30