Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary hadir di diskusi terbuka yang diselenggarakan ID NFT di Coinfest Asia.
Dalam hal ini, Adrian Zakhary menegaskan komitmen MAJA Labs membangun NFT Project yang bisa berdampak di kehidupan nyata.
Dalam Coinfest Asia ini, MAJA Labs hadir sebagai Community Partner untuk mendukung pembangunan ekosistem Cryptocurrency dan Web3 di Asia.
Tentang Coinfest Asia
Coinfest Asia adalah acara yang diadakan oleh Coinvestasi dengan fokus pada masa depan cryptocurrency dan web3 di Asia. Coinfest Asia ini diadakan dalam bentuk festival, dan menjadi festival crypto internasional pertama dan terbesar di Asia.
Acara Coinfest Asia sendiri diselenggarakan pada 25-26 Agustus 2022 di Cafe del Mar Bali, Indonesia.
Coinfest Asia bertujuan untuk menjadi platform bagi para penggemar aset kripto, pemimpin industri, serta eksekutif untuk berkumpul dan berdiskusi untuk membangun masa depan aset kripto dan teknologi blockchain di Asia.
Komitmen MAJA Labs Bangun NFT Project yang Berdampak Nyata
Dalam rangkaian acara Coinfest, ID NFT menyelenggarakan diskusi terbuka dengan tajuk "NFT is Dead". Adrian Zakhary yang hadir di diskusi tersebut, mengatakan bahwa MAJA Labs konsisten membangun NFT Project yang bisa berdampak di kehidupan nyata.
"Kami di MAJA Labs membangun NFT project yang sebisa mungkin memiliki dampak untuk kehidupan nyata. Bagaimana setiap orang bisa tetap ada kegiatan secara offline seperti pergi ke Bali dengan pesawat, menginap di hotel, makan di sebuah restauran, tapi mereka bisa menggunakan NFT-nya (utilities) sebagai membership," ucap Adrian Zakhary.
Sebagai contoh nyata, Adrian Zakhary menyebut seniman muda asal Bali, Raka Jana yang berhasil memberikan dampak nyata dengan NFT Art yang ia buat. Serta HNS Studio, yang mana Raja Jana memberikan pelatihan secara gratis bagi setiap orang yang ingin belajar karya seni.
"NFT sebagai sebuah karya seni (tanpa utiliti) pun tidak masalah. Tapi bagaimana tetap bisa memberi dampak nyata untuk kehidupan sekitar, sosial masyarakat, seperti yang dilakukan seorang seniman muda Bali Raka Jana. Dirinya membuat karya seni (NFT) tanpa utiliti, tetapi menganjarkan anak-anak sekitar di Tampaksiring tentang membuat karya seni," ujar Adrian.
Adrian Zakhary juga menegaskan bahwa fomo atau ikutan-ikutan NFT hanya karena sedang viral saja itu tidak akan bisa memberikan dampak pada kehidupan nyata.
Baca Juga: MAJA Labs Dukung Festival Kripto Internasional Coinfest Asia Sebagai Community Partner
"Jika kita sekedar fomo dalam membuat sebuah gaming NFT, saya rasa ini tidak akan begitu berdampak baik. Karena pasar gaming adalah soal selera dan penggunanya. Bagaimana game yang dibuat benar-benar bisa dinikmati bukan sekedar fomo NFT," tegas Adrian.