Fakta-fakta Remaja di Bekasi Dirantai Orang Tua Sendiri, Sebut Karena Lukai Nenek Sendiri

Fakta-fakta Remaja di Bekasi Dirantai Orang Tua Sendiri, Sebut Karena Lukai Nenek Sendiri

Andrico Rafly Fadjarianto
2022-07-24 09:05:35
Fakta-fakta Remaja di Bekasi Dirantai Orang Tua Sendiri, Sebut Karena Lukai Nenek Sendiri
Fakta-fakta Remaja di Bekasi Dirantai Orang Tua Sendiri (Foto: Istimewa)

Berikut adalah fakta-fakta remaja di Bekasi yang dirantai orang tua sendiri, yang dengan alasan karena ia telah melukai neneknya sendiri.

Seorang remaja laki-laki di Bekasi berinisial R (15) dirantai oleh kedua orang tuanya sendiri. Hal ini terungkap ketika R dengan kondisi dirantai, jalan sambil ngesot dan meminta makan ke warga sekitar. 

Setelahnya, Polres Metro Kota Bekasi langsung melakukan penyelidikan terhadap kedua orang tua R. Dan disebutkan bahwa R dirantai karena pernah melukai neneknya sendiri.

Baca Juga: Fakta-fakta Kronologi Pilot Citilink Meninggal Setelah Menerbangkan Pesawat di Surabaya

Seperti apa faktanya? Berikut adalah fakta-fakta remaja di Bekasi yang dirantai orang tua sendiri.

Dirantai Karena Lukai Nenek Sendiri

Disebutkan orang tua R, yakni sang ayah P (40) dan ibu tiri A (39), R dirantai karena pernah melukai neneknya sendiri. Agar kejadian tersebut tidak berulang lagi, P pun merantai R.

"Sebenarnya sih saya mengikat itu alasannya sebelumnya, selain dia keluar ke tetangga, itu pernah hampir mencelakai neneknya, itu yang saya khawatirkan. Takut kejadian seperti itu terulang, saya nggak mau nanti terjadi apa-apa," tuturnya.

Sebelumnya, P juga menyebutkan alasan lain mengapa dirinya merantai R, karena R kerap meminta makan ke tetangga. Padahal P mengatakan bahwa ia sudah memberikan R makan tiga kali sehari.

"Sebelumnya memang suka keluar-keluar gitu, ke tetangga minta makan gitu. (Saya) merasa malu, merasa saya tidak ngasih dia makan, padahal itu dia saya kasih makan sehari tiga kali," ujarnya.

R Tidak Sekolah

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki mengungkapkan orang tua menelantarkan R, bahkan mereka juga tidak menyekolahkan R.

"Anaknya tidak sekolah sama sekali ya, tidak pernah sekolah itu satu, menelantarkan itu, tidak menyekolahkan anaknya," kata Hengki.

Menurut Hengki, R memiliki keterbatasan. Namun, seharusnya orang tuanya memberikan pendidikan yang menjadi salah satu hak anak.

"Di balik keterbatasan anak tersebut, walaupun ada kekurangan, ya anak autis pun memang ditampung untuk sekolah. Ini orang tuanya tidak menyekolahkan, itu salah satu menelantarkan," ujarnya.

R Kurang Mendapatkan Perhatian

Dengan tidak sekolah, otomatis kegiatan R hanya di rumah saja. Sementara kedua orangtuanya sibuk bekerja. P sibuk bekerja sebagai pengemudi ojek online, sang ibu tiri, A sibuk bekerja sebagai guru anak berkebutuhan khusus.

P pun ditinggalkan di rumah untuk menjaga neneknya yang sudah berusia 80 tahun. Hal ini membuat R merasa kesepian dan kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

"Ya kalau kita sepintas saya tanya kemarin ya, alasannya (ibu) adalah karena sibuk mengajar di luar. Tidak fokus ya, kurang perhatian terhadap anak ini," ujar Hengki.

R Dirawat di Rumah Sakit

Setelah diketahui polisi, polisi pun langsung membuka rantai R, dan terlihat kondisi R yang sangat kurus. Setelahnya, polisi membawa R ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Kita lihat kondisi korban sangat memprihatinkan,dalam kondisi kurus ketika kita bawa ke Polres kemarin, kita amankan, lahap sekali makannya. Artinya dari sisi gizi maupun yang diterima asupannya sangat memprihatinkan, di situlah kita terapkan pasal penelantaran anak serta kekerasannya," kata Hengki.

Orang Tua R Ditahan

Akibat aksi mereka, P dan A pun kini ditahan oleh Polres Metro Bekasi dan ditetapkan sebagai tersangka. P pun mengatakan bahwa ia dan sang istri menyesal telah melakukan hal tersebut ke anaknya sendiri.

"Jujur saya atas nama pribadi memohon maaf kepada seluruh warga yang kecewa dengan kejadian itu," kata P.

"Saya sangat menyesal telah melakukan itu kepada anak saya sendiri," sambungnya.

Baca Juga: Fakta-fakta Kronologi SMPN 85 Jakarta Lockdown 10 Hari, 3 Siswa Positif Covid-19

Itulah, fakta-fakta remaja di Bekasi yang dirantai orang tua sendiri, yang dengan alasan karena ia telah melukai neneknya sendiri.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30