Direktur Utama (Dirut) Bank Rakyat Indonesia (BRI) berikan apresiasi kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, karena laba BUMN yang berhasil mencapai Rp 126 triliun di tahun 2021.
Kementerian BUMN mencatat laba BUMN mencapai Rp 126 trilun atau tumbuh 869 persen secara year on year (YoY). Direktur Utama PT Bank BRI Tbk, Sunarso turut buka suara atas prestasi Kementerian BUMN tersebut.
Sunarso mengungkapkan, prestasi tersebut dapat diraih tak lepas dari fokus dan kerja yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Sunarso juga mengapresiasi kinerja Erick Thohir yang berhasil membawa perubahan di tubuh BUMN.
“Perolehan laba BUMN yang tumbuh 869 persen serta pendapatan sebesar Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) merupakan buah dari hasil kerja yang fokus dan tuntas, sehingga strategi yang direncanakan dapat dieksekusi dengan baik,” ucap Sunarso.
Sunarso menyebut BUMN berhasil mendorong penerapan core value AKHLAK sebagai bagian dari upaya transformasi menyeluruh di Kementerian BUMN dan semua perseroan negara.
“Penerapan Core Value AKHLAK bertujuan untuk meningkatkan governance yang pada ujungnya dapat menciptakan sustainability kinerja yang positif bagi seluruh perusahaan BUMN,” tambahnya.
Salah satu bukti nyatanya adalah keberhasilan dalam pembentukan Holding Ekosistem Ultra Mikro di tengah kondisi pandemi, dimana BRI menjadi induk dari pembentukan holding tersebut.
Holding Ultra Mikro yang terbentuk sejak 13 September 2021 merupakan penyatuan ekosistem antara BRI, Pegadaian dan PNM dengan tujuan menghasilkan lembaga pemberdayaan mikro, termasuk ultra mikro.
“Journey-nya dimulai dengan fase empower di mana PNM melalui model bisnis group lending akan menyediakan program pemberdayaan kepada nasabah yang unfeasible dan unbanked untuk menjadi pengusaha ultra mikro yang lebih independen," ucap Sunarso.
Selanjutnya, pada fase integrate, saat nasabah PNM sudah menjadi feasible dengan kapasitas bisnis yang meningkat, dapat ditawarkan produk Ultra Mikro BRI dan Pegadaian.
Tujuan akhir dari integrated journey dalam ekosistem ultra mikro ini adalah fase upgrade, di mana nasabah UMi telah berkembang menjadi pengusaha dengan kapasitas bisnis yang lebih matang dan siap naik kelas ke segmen mikro.
"Melalui ekosistem ini kami menargetkan dapat melayani 55 juta nasabah ultra mikro di tahun 2024,” tutupnya.