Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Andy
Fefta Wijawa, MDA., Ph.D, menilai Erick
Thohir bisa jadi penentu kemenangan dalam pilpres 2024. Menurutnya, tokoh
pendamping capres juga memegang peran penting dalam meningkatkan elektabilitas
pasangan capres dan cawapres.
"Sehingga tokoh pendamping capres juga memegang peran
yang sangat penting untuk meningkatkan elektabilitas. Capres yang dipasangkan
dengan Erick Thohir mampu meningkatkan elektabilitas,” ujar Andy.
Baca juga: Muda dan Cerdas, Pengamat Menilai Erick Thohir Miliki Modal Menangkan Pilpres 2024
Andy menyebut bahwa hasil survei yang dibuat oleh Poltracking Indonesia menunjukan elektabilitas yang dimiliki oleh pasangan Ganjar dan Erick merupakan yang tertinggi.
“Bahkan hasil survei yang dibuat Poltracking, elektabilitas pasangan Ganjar dan Erick Thohir merupakan yang tertinggi," imbuhnya.
Namun menurut Andy, survei elektabilitas yang dibuat oleh
berbagai lembaga survei akan terus berubah hingga menjelang pilpres 2024
mendatang. Ia menambahkan bahwa para tokoh yang akan maju di pilpres tidak
boleh puas hanya dengan melihat hasil survei dari lembaga survei.
Lebih lanjut, ia berpesan agar seluruh kandidat capres dan
cawapres terus menunjukan kinerja terbaiknya pada masyarakat khususnya yang
belum pernah bertarung di pilpres 2024.
"Terlebih lagi tokoh yang digadang-gadang menjadi
capres seperti Ganjar dan Anies serta
cawapres seperti Erick Thohir bukan merupakan pemilik partai. Tokoh pemilik
partai kan Prabowo, Puan dan AHY. Nilai tawar antara tokoh pemilik partai dan
tidak tentu akan berbeda. Faktor pemilik partai juga menentukan. Pak Erick
merupakan tokoh yang saat ini bersinar dan kalau beliau mau sukses di pilpres
ia harus terus menunjukan kerja nyatanya di BUMN," ungkap Andy.
Baca juga: Konsisten, Erick Thohir Masuk Tiga Besar Cawapres dalam Survei Poltracking
Sementara itu, Andy menilai pertemuan Presiden Jokowi dan
Ganjar serta Erick di Batang menunjukan sinyal kuat dukungan Jokowi ke tokoh
Nasional yang akan maju di Pilpres 2024.
"Jokowi sebagai calon mantan presiden juga ingin
menjadi king maker di perpolitikan Nasional dikemudian hari. Beliau juga
memberikan ruang dan dukungan bagi semua tokoh potensial yang akan maju di
pilpres 2024. Sehingga ketika nanti menjadi mantan presiden, keberadaan beliau
masih diperhitungkan di kancah politik Nasional. Meski beliau tak memiliki partai. Kalau Projo
terlalu kandidat sentris, maka mereka sendiri yang akan rugi," kata Andy.