Perkembangan teknologi digital sangat cepat terjadi. Kini telah muncul generasi terbaru internet bernama web 3.0 yang menjadi pendukung berkembangnya trend NFT. Web 3.0 dan NFT telah menjadi tren kekinian teknologi digital yang perlu kita kenali.
FTHR Sync menggelar acara webinar yang membahas seputar Web 3.0 hingga perkembangan NFT di Indonesia. Acara tersebut mengangkat tema HR Adaptation In Metaverse dan digelar lewat Zoom Meet pada Kamis 21 Januari 2022. hadir sebagai pembicara Philipa "Pip" Pendolf CEO/ Co-Founder People Collider dan juga Regi Wahyu selaku Founder Haratoken yang juga merupakan kolektor NFT Arts.
Baca juga: Bertemu di Bali, Adrian Zakhary Ungkap Rahasia Kesuksesan Ghozali Terjun ke NFT
Apa Itu Web 3.0
Tampil sebagai pembicara, Wayu terlebih dahulu menjelaskan tentang perkembangan internet dimulai dari generasi web 1.0 hingga 3.0. Wahyu menjelaskan bahwa kini perkembangan teknologi internet telah sampai pada generasi 3.0 yang sangat penting untuk pertumbuhan teknologi digital.
"Web 3.0 mampu menghubungkan berbagai platform, bersifat terdesentralisasi, sangat demokratis, interaktif, dan setiap orang bisa memiliki platformnya sendiri sesuai dengan yang mereka rancang dan inginkan bersama komunitasnya," ungkap Regi Wahyu secara virtual zoom pada Kamis 20 Januari 2022.
Apa Itu NFT
Selanjutnya Wahyu memberikan penjelasan terkait apa itu NFT sebenarnya? Menurut Wahyu NFT bukan sekedar sebuah karya seni dalam bentuk digital, tapi lebih dari itu memiliki nilai pembuktian sebuah kepemilikan produk digital.
"NFT buat saya bukan hanya sekedar seni digital tapi, tapi merupakan suatu kombinasi antara seni digital yang tertulis di blockchain yang merupakan sebuah metadata, dan ini tersimpan di wallet digital yang saya miliki. Maka buat saya NFT adalah bukti kepemilikan, sertifikat dari sebuah aset digital bisa dalam bentuk karya seni dan juga lainnya," jelas Wahyu.
Keunikan NFT
Wahyu juga menerangkan bahwa publik sering salah paham, bahwa jual beli NFT sejatinya bukan sekedar membeli sebuah JPEG gambar, tetapi NFT memilih komponen dan teknologi di dalamnya, sebab itulah yang membuat NFT menjadi sangat bernilai bahkan bisa dibandrol dengan harga miliaran rupiah.
"Sama halnya sebuah karya lukis yang memiliki nilai tersendiri, seperti unsur sejarahnya, atau juga pelukisnya. NFT juga demikian. Saat seorang menyukai sebuah karya NFT, dan melihat unsur keunikan dan kelangkaan maka disitulah nilai yang diapresiasi (oleh seorang kolektor NFT) untuk memilikinya," tutur Wahyu.
Baca juga: Awal Mula Ghozali Ghozalu Jual Selfie di NFT, Dari Iseng Hingga Jadi Miliarder
Fenomena NFT Ghozali
Dirinya juga turut membahas soal fenomena Ghozali yang sempat geger publik khususnya para komunitas NFT Indonesia bahkan dunia. Wahyu menerangkan bahwa foto-foto selfie yang dijual Ghozali di platform OpenSea merupakan sebuah produk NFT.
"Produk NFT tidak hanya dalam bentuk karya seni. Karena dalam teknologi fotografi (bisa masuk sebagai produk NFT). Inilah yang terjadi pada fenomena Ghozali. Dimana dirinya berbagai seri fotografi (berbentuk foto selfie),"
Wayu juga menjelaskan berbagai jenis jenis produk NFT yang tidak hanya terbatas pada sebuah karya seni digital, tapi bisa juga dalam bentuk fotografi, domain ethereum, musik, hingga berbagai koleksi produk olahraga.