Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menkeu Sri Mulyani mewakili Priden Jokowi bertemu dengan salah satu pengusaha Amerika Serikat (AS), Bill Gates di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
Baca Juga: Klarifikasi Luhut dan Erick Thohir soal Hoaks Bisnis PCR, Jangan Terpolarisasi
Bahas Kerja Sama Antara Gates Foundation dengan Biofarma
Dalam keterangan tertulisnya, Erick mengatakan pertemuan itu selain membahas mengenai isu perubahan iklim, mereka juga membahas minat Gates Foundation untuk bekerja sama dengan Biofarma dalam alih teknologi pengembangan vaksin mRNA.
Erick juga mengatakan, Bill Gates memiliki ketertarikan untuk menanamkan investasi di PT Biofarma (Persero) yang merupakan induk holding BUMN farmasi.
"Pertemuan khusus dengan Bill Gates untuk membahas minatnya berinvestasi di Biofarma dalam alih teknologi dalam pengembangan vaksin mRNA. Biofarma terbuka akan hal itu," ujar Erick, Rabu (3/11).
Minat Investasi Bill Gates Bukti Biofarma Diakui Dunia
Erick menuturkan, minat Bill Gates untuk berinvestasi merupakan pengakuan atas kapasitas Biofarma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin Covid-19 sehingga program vaksinasi nasional berjalan lancar dan mendapat apresiasi dunia internasional.
Erick juga menuturkan, Bill Gates berencana menanamkan investasi di Biofarma yang dikhususkan untuk pengembangan dan produksi vaksin mRNA. Jika hal itu terealisasi, secara langsung akan mendorong produk bioteknologi Tanah Air semakin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud.
"Banyak pihak, termasuk Bill Gates, mengapresiasi upaya Indonesia dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19 dengan cepat serta meratanya program vaksinasi nasional sehingga indikator-indikator pandemi di Indonesia menurun drastis," ujar Erick.
Baca Juga: Ini Cara Erick Thohir Berkumpul dengan Keluarga, Meski Sibuk Menjadi Menteri
Erick Sebut Indonesia Didukung Negara Lain untuk Mengembangkan Vaksin
Mantan bos Inter Milan itu melanjutkan, Indonesia mendapat banyak dukungan dari banyak pihak dan negara lain untuk terus menjadi negara terdepan dalam pengembangan vaksin.
Erick Thohir menilai hal ini juga sejalan dengan upaya percepatan pengembangan vaksin yang dilakukan Indonesia.
Erick menyebutkan, teknologi vaksinologi yang semakin berkembang membuka peluang terciptanya jenis vaksin baru, vaksin nucleic acid, atau vaksin mRNA yang akan menjadi solusi mengatasi pandemi karena kemudahan produksi dalam jumlah besar dan berbagai kelebihan lain yang tidak dimiliki vaksin tradisional.
"Rencana Biofarma untuk memproduksi vaksin Covid-19 mRNA pun kian mendekati kenyataan," kata Erick menambahkan.