Profil dan biodata bahkan Instagram Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Andi Putra mendadak dicari banyak publik pasca dirinya dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Riau pada Senin (18/10/2021) malam.
Nah, dalam kesempatan ini, tim Correcto.id akan menyajikan profil dan biodata Andi Putra yang ditangkap akibat diduga korupsi penerimaan janji terkait perijinan. Berikut ulasannya.
Baca Juga: Bupati Kuansing Andi Putra dan 7 Pejabat Kuansing Terjaring OTT KPK di Riau
1. Profil Andi Putra
Andi Putra yang lahir di Muaro Sentajo merupakan anak dari Sukarmis mantan Bupati Kuansing selama dua periode.
Diketahui, Andi Putra menjabat sebagai Bupati Kuansing setelah dirinya dilantik bersama Suhardiman Amby menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kuansing periode 2021-2024 di Gedung Daerah Balai Pelangi pada Rabu (2/6) lalu.
Diketahui juga, Andi mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SDN 023 Muaro Sentajo (1993-1999), SMP 3 Kuantan Tengah (1999-2002), SMAN 1 Teluk Kuantan (2002-2005).
Setelah tamat SMA, Andi pun melanjutkan pendidikannya di Universitas Lancang Kuning (2005-2013), dan S2 di Universitas Islam Riau (2013-2017).
Andi Putra saat ini menjabat Ketua DPD II Partai Golkar sejak 2016 hingga sekarang. Andi juga pernah memimpin KNPI Kuansing periode 2013-2016.
Andi juga pernah dua kali menjabat sebagai Ketua DPRD Kuansing yakni periode 2014-2019 dan 2019-2020.
2. Biodata Andi Putra
| Nama Lengkap | Andi Putra |
| Tempat Tanggal Lahir | Muaro Sentajo, 12 April 1987 |
| Umur | 34 Tahun |
| Agama | Islam |
| Istri | Wella Mayangsari |
| Pendidikan | S2 Universitas Islam Riau |
| Pekerjaan | Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) |
| Partai Politik | Partai Golkar |
| Instagram | @andiputra_wella99 |
| - | - |
3. Andi Putra dan Ayahnya Perjah jadi Saksi Aneka Kasus Korupsi
Andi Putra dan ayahnya Sukarmis ternyata pernah menjadi saksi dalam sidang dugaan korupsi pembangunan ruang pertemuan hotel Kuansing, di Pengadilan Tipikor Pekanbaru pada Juli 2021 lalu.
Ayah dan anak itu menjadi saksi perkara dugaan rasuah yang menjerat dua orang terdakwa. Dua pesakitan itu yakni Fahrudin, mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR), sekaligus Pengguna Anggaran (PA) dan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam kegiatan pembangunan ruang pertemuan hotel Kuansing.
Lalu, terdakwa Alfion Hendra, yang merupakan mantan anak buah Fahruddin yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Tata Bangunan dan Perumahan di Dinas CKTR tahun 2015 dan selaku Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK).
4. Andi Putra dan ayahnya Pernah jadi saksi dugaan kasus korupsi
Andi Putra dan Sukarmis juga perbah diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi Pasar Modern di Teluk Kuantan, ibu kota Kabupaten Kuansing, Kamis (20/5/2021) lalu.
Ayah dan anak itu datang ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuansing bersama kuasa hukumnya untuk dilakukan pemeriksaan. Pembangunan Pasar Tradisional berbasis modern masuk dalam Proyek Tiga Pilar. Proyek lainnya adalah pembangunan gedung Uniks dan Hotel Kuansing yang mulai dibangun pada tahun 2014 lalu.
Pada mulanya dibangun pasar tradisional tersebut dianggarkan sebesar Rp 44 miliar. Proyek ini dilakukan oleh PT Gunakarya Nusantara sebagai pelaksana. Sementara untuk pembangunan Uniks dianggarkan sekitar Rp 51 miliar.
Sedangkan pembangunan Hotel Kuansing sebesar Rp47 miliar. Sukarmis saat itu menjabat sebagai Bupati Kuansing, sedangkan Andi Putra sebagai Ketua DPRD Kuansing.
Baca Juga: JK Sebut Mayoritas Masjid di Indonesia Mengeluarkan Suara Jelek, Singgung Zaman Rasulullah
5. Andi Putra OTT KPK diduga korupsi penerimaan janji terkait perijinan
Diberitakan sebelumnya, Ali Fikri selaku Plt Juru Bicara KPK mengatakan, Andi Putra dan tujuh pejabat Pemkab Kuansing terjaring OTT akibat diduga korupsi penerimaan janji atau hadiah terkait dengan perizinan perkebunan.
Andi Putra terjaring OTT KPK di Riau. Dirinya ditangkap bersama dengan ajudannya. Usai penangkapan, Andi Putra dibawa ke ke Polda Riau pada malam itu juga.
Andi Putra bersama ajudannya kemudian diperiksa oleh Tim OTT KPK di Riau.
"Sedang diperiksa oleh KPK, di Krimsus," tutur Sunarto, Selasa (19/10/2021) pagi.
"Tadi malam dibawa, dititip di Polda (Riau)," imbuh Kabid Humas.
