Politikus Gerindra Fadli Zon menyarankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dibubarkan. Usulan tersebut diutarakan melalui akun Twitternya @fadlizon.
Bahkan dia menilai Densus 88 terkesan menjadikan urusan teroris sebagai komoditas. Pernyataan Fadli tersebut menanggapi narasi dari pejabat Densus 88 bahwa kelompok Taliban di Afghanistan menginspirasi teroris di tanah air.
Alasan Minta Densus Dibubarkan
Adapun alasan Fadli Zon membeberkan mengapa Densus 88 (Detasemen khusus antiteror) mesti dibubarkan. Pertama, yakni Fadli Zon minta Densus 88 dibubarkan adalah sudah terlalu banyak lembaga yang menangani terorisme di Indonesia.
Baca Juga: Dari Fadli Zon dan Fahri Hamzah hingga Megawati, Ini Daftar 53 Penerima Bintang Jasa Jokowi
Sehingga Anggota Komisi 1 DPR RI itu pun menilai cukup BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) saja yang mengurusi perihal terorisme.
"Menurut sy sdh terlalu byk lembaga yg tangani terorisme. Harusnya @BNPTRI saja," kata Fadli Zon.
Baca Juga: Fakta-fakta Fadli Zon Terpapar Covid-19, Dua Kali Vaksin hingga Dirawat di Rumah Sakit
Adapun alasan kedua yakni, dimana menurutnya bahwa narasi yang dikeluarkan oleh Densus dinilai berbau Islamofobia.
"Teroris separatis yg jelas2 menantang RI harusnya yg jd prioritas tp tak bisa ditangani. Jgn selalu mengembangkan narasi Islamofobia yg bisa memecahbelah bangsa," jelasnya.
"Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," pungkas Fadli Zon.