Transformasi di PT Perkebunan Nusantara akhirnya berbuah manis. Setelah hampir 2 tahun selalu merugi, akhirnya PTPN III berhasil untung di kuartal II tahun 2021. PTPN III berhasil raup keuntungan Rp 1,45 T.
Merujuk keterangan pers yang diterima tim Correcto pada Kamis 26 Agustus 2021, PTPN III laba bersih berhasil naik hingga 227,8% senilai Rp 1,45 triliun atau naik 2 kali lipat lebih dari tahun lalu yang sebelumnya rugi sebesar Rp 1,1 triliun (yoy). Perseroan bahkan 2 tahun berturut-turut mengalami kerugian.
Baca juga: Peringati HUT RI ke-76, Teh PTPN VIII Siap Mendunia!
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan bahwa pencapaian tersebut berhasil diraih sebab langkah-langkah strategis yang diambil. Menurutnya prestasi tersebut berkat kerja keras semua pihak, langkah transformatif, restrukturisasi, peningkatan produksi dan produktivitas, serta peningkatan nilai tambah produk melalui hilirisasi.
"Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan memperlihatkan tren kinerja positif melalui pelaksanaan operational excellence, back to basic, serta penekanan pada culture planters. Capaian itu antara lain didukung oleh meningkatnya produksi CPO 19% di atas tahun lalu dan penurunan beban biaya produksi sebesar 14% dari tahun lalu," ujarnya dalam siaran pers, Kamis 26 Agustus 2021.
Abdul Ghani hal penting yang dilakukan oleh PTPN juga adalah dengan melakukan transformasi bisnis berbagai sektor anak perusahaan. Semua hal tersebut dirancang dengan baik hingga akhirnya bisa membuahkan hasil.
Baca juga: HUT RI ke-76, PTPN Group Launching Brand Nusakita
"Sejak akhir 2019 manajemen terus melakukan transformasi bisnis beserta Anak Perusahaan melalui strategi perusahaan yang tersusun dalam roadmap transformasi perusahaan", paparnya.
Dengan pencapaian tersebut, PTPN berhasil melakukan restrukturisasi hutang PTPN Group senilai Rp 41 Triliun.
"Dalam hal transformasi keuangan, kami telah berhasil melakukan restrukturisasi hutang PTPN Group senilai Rp 41 Triliun, dengan dilakukannya Penandatanganan Amandemen Perjanjian Pinjaman dari 39 kreditur pada 19 April 2021," ujarnya.