Komika Coki Pardede bernama asli Reza Pardede beberkan alasannya jadi penganut agnostik. Hal ini disampaikan Coki saat berbincang-bincang dengan Luna Maya dan Marianne di TS Talks di kanal YouTube TS Media.
Menurut Coki, ajaran dari setiap agama punya kebaikan dan keindahan. Maka dari itu, dirinya pengen mendalami semua ajaran dengan cara menyenangkan dan mengambil semua keindahannya.
Baca Juga: Agama Coki Pardede Ternyata Bukan Kristen Tapi Penganut Agnostik, Keluarga Sempat Kaget dan Menolak
"Gw ingin pengen tahu, karna terlepas dari mungkin gw enggak percai beberapa kepercayaan teman-teman tapikan kita hidup di lingkungan yang sangat bervariatif, yang penting buat gw memahami apa yang mereka percayai untuk menghindari slek-slek gitu lo dalam kehidupan sehari-hari dan gw mempelajarinya dalam cara yang menyenangkan," kata Coki.
"Sejak kecil sangat (mendalami Kristen), saya punya sahabat seorang habib jadi cukup dalam juga (mendalami Islam), saya kenal beberapa tokoh agama lain cukup dalam juga. Karena gw pikir kayak ada keindahan disetiap kepercayaan dan gw merasa ya kenapa gak gw ambil semua keindahan ini dan jadiin dalam kehidupan sehari-hari gw. Gw gak jadi nyusahan orang lain kok," kata Coki.
Baca Juga: Alasan Coki Pardede Buat Candaan soal Agama, Ternyata Nyindir Oknum Bukan Ajarannya
Penganut Agnostik
Diberitakan sebelumnya, Coki Pardede blak-blakan menganut agnostik. Perlu diketahui, Agnostik adalah dimana seorang yang menganut agnostik menyangkal keberadaan Tuhan secara mutlak dan menganggap keberadaan Tuhan adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat dinalar oleh akal manusia. Bisa disimpulkan, penganut agnostik percaya keberadaan Tuhan tidak dapat diketahui dengan cara apapun.
Baca Juga: Ini Penampakan Komika Coki Pardede Usai Ditangkap Polisi, Kenakan Hoodie Bertuliskan "Jerusalem"
"Sekarang kalau gue consider myself agnostik kak," kata Coki.
"(Orang tua saya) Kristen. Awalnya dia jelas kaget dengan saya (menganut Agnostik). Apa yang salah nih anak kita bisa seperti itu, trus gw bilang sama papa mama bahwa gak ada yang salah dari cara papa mama. Saya ada begini tugas papa mama sebenarnya sebagai orang tua adalah memberikan saya pendidikan yang cukup, masa kecil yang cukup, dan menjadi orang tua yang baik sampai saya cukup dewasa untuk mengambil keputusan untuk diri saya sendiri," terang Coki.
"Papa mama sejak umur 1-18 tahun sudah melakukan tugasnya sangat baik, sehingga sekarang sudah dewasa dan giliran saya yang mengambil keputusan saya sendiri. Walau pun papa dan mama gak setuju apa yang saya ambil ya itukan cuman masalah mengenai sebuah subjek dan kepercayaan tapi kan kita tetap aliran anak, itu tidak bisa dihilangkan sampai kapan pun. Akhirnya kita sepakat, pokoknya kita ketemu tidak akan debat (soal agama) kita ketemu soal silaturahmi aja," kata Coki.