Taliban yang berhasil kuasai Afghanistan dan menduduki ibu kota Afghanistan, Kabul pada Minggu 15 Agustus 2021 enggan membantu Palestina saat diserang oleh Israel. Berikut faktanya.
Dengan alasan, Taliban dan Palestina yang didominasi oleh Hamas memiliki letak geografis dan teologi yang berbeda.
Setelah berhasil kuasai Afghanistan, kelompok bersenjata ini akan menegakkan syariah Islam versi sendiri dengan tetap mengangkat kedudukan kaum perempuan.
Memiliki batasan masing-masing
Taliban yang berhasil mendominasi hampir 90 persen wilayah Afghanistan ini memiliki batasan masing-masing dan berbeda dengan Hamas.
Pernyataan itu tertulis dalam sebuah makalah berjudul Hamas, Taliban, and The Jewish Underground: An Economists' View of Radical karya Eli Barman.
Letak geografis
Selain memiliki batasan masing-masing, Hamas dan Taliban memiliki letak geografis yang berbeda dengan jarak yang sangat jauh.
Sehingga, menjadi alasan Taliban yang berarti pelajar dalam bahasa Pastho tidak menyerang Israel untuk membantu Palestina.
Perbedaan teologi
Selain itu, makalah yang dirilis oleh National Bureau of Economic Research di Cambridge mengatakan, perbedaan paling mencolok antara Hamas dan Taliban terletak pada teologi.
Hamas menganggap masyarakat Palestina merupakan sebuah potensi yang harus diselamatkan, sedangkan Taliban menganggap rakyat Afghanistan harus ditaklukkan.
Sekedar informasi, konflik yang berada di Palestina melibatkan beberapa kubu dan juga perselisihan antara Fatah dan Hamas.
Serta, konflik yang terjadi di Palestina merupakan konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel bukan Palestina dengan Israel.