Media sosial dihebohkan oleh sebuah video bocah Kalimantan Selatan menikah diumur 14 tahun yaitu Arifin dan Ira. Berikut awal mula pernikahannya.
Pasalnya pernikahan Arifin dan Ira digelar di tempat mempelai wanita di Desa Tungkap, Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Lantas bagaimana awal pernikahan Arifin dan Ira? Berikut Correcto.id rangkumkan untuk Anda.
Bertemu di Pasar Malam
Lewat akun Facebook Cici Pertiwi, Arifin menceritakan bahwa pertemuannya dengan Ira berawal dari pasar malam.
Saat itu, Ira sedang bermain dengan teman-temannya dan disapa oleh Arifin. Mulai dari situ keduanya oun chattingan.
"Di Pasar malam, pas lagi jalan-jalan sama kawan-kawannya, kawan negur Arifin, saya juga menegur. Habis itu gaya-gayaan atau becanda, pas dilihat di hape kawan ada WhatsApp-nya Arifin ini. Chattingan bercanda sama dia. Lama-lama dia bilang ‘kau mau sama saya? Saya terima. Baru ketemuan lagi di sirkuit," ungkap Ira dikutip pada Jumat, 30 Juli 2021.
Namun setelah Arifin dan Ira resmi jadian, mereka pun selalu bersama. Bahkan Ira juga tak sungkan untuk nginap di rumah Arifin.
Baca Juga: Fakta Lengkap Alasan Bocah 14 Tahun Pilih Menikah`dan Putus Sekolah
Diajak Menikah
Kemudian saat ditanya perasaan Ira saat diajak Arifin menikah, ia mengaku gugup dan tidak nyangka diajak menikah.
"Terus diajak Arifin menikah gimana perasaannya? Ya gimana ya, gugup berasa nggak nyangka juga diajak menikah," lanjut Ira.
Ira mengaku tertarik dengan Arifin karena orangnya lucu, dewasa dan perhatian.
Baca Juga: Brigita Hillary Lasut, Anggota DPR yang Surati Jokowi Ungkap Ada Kejutan untuk Rafael Malalangi
Alasan pernikahan Arifin dan Ira
Disisi lain, nenek Arifin bernama Janariah mengungkapkan alasannya menikahkah Arifin dan Ira untuk menghindari perzinahan dan mereka saling mencintai.
"Mudah saja supaya menghindari perzinahan, soalnya kedua anak ini kalau sudah kumpul lengket, yang satu nggak mau pulang. Mereka berdua ngakunya sudah sama suka, keduanya sudah saling cinta. Nah kita sebagai orang tua cuma tinggal mengarahkan saja," jelas Janariah.
Meski demikian, kedua remaja ini harus putus sekolah. Arifin terpaksa mencari nafkah dengan membuka usaha warung di depan rumah sang nenek.
Setelah menikah mereka pun hanya diam di dalam rumah. Orang tua akan merangkul mereka selama 3 tahun sebelum dinikahkan lagi ke KUA.
"Sebagai orang tua selama 3 tahun kita yang merangkul dulu. Nah setelah 3 tahun baru dinikahkan lagi ke KUA," ungkap Janariah.