Sosok dan Fakta Lengkap KH Sami’an alias Masudin, Pria Berpeci Diduga Hirup Napas Pasien Covid-19 di Rumah Sakit

Sosok dan Fakta Lengkap KH Sami’an alias Masudin, Pria Berpeci Diduga Hirup Napas Pasien Covid-19 di Rumah Sakit

Ekel Suranta Sembiring
2021-07-16 22:15:41
Sosok dan Fakta Lengkap KH Sami’an alias Masudin, Pria Berpeci Diduga Hirup Napas Pasien Covid-19 di Rumah Sakit
KH Sami’an alias Masudin Pria Berpeci Diduga Hirup Napas Pasien Covid-19 di Rumah Sakit (foto: @julie307)

Sosok KH Sami’an alias Masudin yang diduga menghirup napas pasien Covid-19 di rumah sakit viral di media sosial. Banyak netizen penasaran dengan sosok pria yang telah dikabarkan meninggal dunia itu.

Kali ini Correcto.id menyajikan sosok dan fakta lengkap KH Sami’an alias Masudin itu. Berikut ulasannya:

Baca Juga: Viral Dua Pria Berpeci Hirup Napas Pasien Covid-19 yang Sedang Terbaring di Rumah Sakit, Ini Videonya

KH Sami’an alias Masudin itu merupakan pakar terapi saraf telinga terkenal di Jombang, Jawa Timur. Pria kelahiran 1974 itu juga dikenal  ahli mengobati pasien tuna rungu, baik bawaan dari lahir maupun karena sebab lain.

Semasa hidupnya, sejumlah penghargaan pun sempat dia raih, mulai dari pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kategori terapi tercepat maupun Centurion World Redord, penghargaan kelas dunia dari Amerika Serikat.

Dirinya juga dicap mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Mulai dari membangun masjid, jalan dan membangun ratusan rumah orang kurang beruntung.

Baca Juga: Biodata Lengkap Doni Salmanan, YouTuber yang Bagi-bagi Uang di Jalan Raya saat PPKM Darurat

Nama Masudin sendiri mulai dikenal sejak sekitar tahun 2012 silam. Saat itu Masudin pertama kali menerima penghargaan dan memecahkan rekor MURI sebagai seorang terapi tercepat.

Sejak saat itu, sejumlah pasien dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri mulai datang. Terapi syaraf telingan Masudin dikenal dengan terapi kelas sultan. Namun, tidak demikian sebenarnya. Sebab, semasa hidupnya, mendiang tidak selalu memasang tarif yang sama untuk para pasien.

Baca Juga: Ini Potret Terkini Wanita Hamil di Rumah Sakit yang Dipukul Satpol PP Gowa saat Razia PPKM

Kadang pasien dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, dirinya selalu mematok tarif yang mahal. Namun sebaliknya, tak jarang pasien yang kurang manpu selalu digratiskan. Bahkan, sebagian besar penghasilanya itupun selalu dia gunakan untuk kegiatan sosial.

Kini dirinya telah meninggal dunia sejak Selasa (13/7/2021) kemarin. Dirinya meninggal akibat sakit yang dideritanya dalam seminggu terakhir. Dirinya juga dikabarkan mengeluh sakit lambung dan demam sebelummya akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30