Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah terus melakukan terobosan untuk bisa memproduksi vaksin Covid-19 di dalam negeri.
Untuk mengembangkan vaksin merah putih tersebut, Erick Thohir menggandeng perguruan tinggi asal Amerika Serikat Baylor College of Medicine.
Baca Juga: Jokowi: Vaksin Sinovac Bisa Untuk Anak Usia 12-17 Tahun
"Vaksin yang diinisasi BUMN bersama Baylor University, kami sedang penjajakan dengan Bakitbangkes (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) seperti apa hasilnya," dalam konferensi pers secara virtual, Senin (28/6/2021).
Menurutnya saat ini vaksin sangat di butuhkan dan dengan tingginya kasusu Covid-19 maka vaksin harus segera dipercepat. Apalagi jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak.
"Kebutuhan vaksin kami sangat tinggi karena banyaknya jumlah penduduk. Alhamdulillah kita sudah sampai 1,3 juta vaksinasi, mudah-mudahan kita jadi negara yang vaksinasi bisa lebih cepat," jelas dia.
Baca Juga: Singapura Bersiap Lepas Masker, Ingin Rukun dengan Covid-19, Mulai Akrab Kayanya
Meski begitu, dirinya mengatakan akan tetap mengadakan vaksin impor terus dilakukan, apalagi yang sudah divaksinasi, daya tahan vaksin hanya maksimal dua tahun.
"Sepertinya kita akan selalu divaksin kalau belum ada keputusan lain," ucap dia.
Baca Juga: Menguak Hobi Jokowi Naik Motor, Bukan Sekedar Gaya-gayaan tapi untuk Dongkrak Ekonomi
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan, pengembangan vaksin Merah Putih bakal rampung antara akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022.
“InsayaAllah akhir tahun ini atau awal tahun depan, akankah ada kemajuan vaksin merah putih atau vaksin kerja sama dengan pihak lain,” jelas Erick.