Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya cocok koalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Alasannya yang disampaikan Hasto karena ideologi PAN sangat cocok dengan PDIP pasca sosok Amien Rais tak lagi di PAN.
"Kami sama Partai Amanat Nasional sangat cocok untuk membangun kerja sama, terlebih setelah saya mendapat bisikan dari teman-teman PAN pasca Pak Amien Rais tidak ada di PAN," kata Hasto, dalam diskusi Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Satu Anggota Polisi Tewas Diserang OTK di Papua, Begini Kronologinya
Menurut Hasto, tidak adanya Amien Rais di PAN akan mempermudah kerja sama politik dengan PDIP. Hasto lantas menyinggung sosok Ketum PAN Zulkifli Hasan yang berkomitmen membangun bangsa tanpa dasar agama.
"Itu makin mudah lagi untuk membangun kerja sama politik, dan saya tahu Pak Zulkifli beliau adalah sosok yang berkomitmen dengan bangsa dan negara, dengan sangat jelas ketika ditawari oleh koalisi partai atas dasar agama beliau menegaskan itu akan menambah pembelahan yang terjadi," ujarnya.
Hasto mengatakan negara Indonesia merupakan bangsa yang besar. Sehingga menurut Hasto, harus selalu dijaga marwahnya.
Baca Juga: Heboh Video Pasien Meninggal di RS Medan Karena Diberi Tabung Oksigen Kosong
"Kita ini negara begitu besar dari Sabang sampai Merauke, itu kita jaga marwahnya. Apalagi di tahun '60an kita jadi pemimpin Asia-Afrika dan Amerika latin, bangsa bangsa Islam itu merdeka karena banyak campur tangan Indonesia di konferensi Asia Afrika, dengan demikian terbuka ruang," ujarnya.
Tidak hanya dengan PAN, Hasto juga mengatakan PDIP bisa saja membuka peluang kerja sama politik dengan PPP dan PKB. Sebab, PPP dan PKB memiliki kesamaan secara sejarah.
Baca Juga: Sosok Korban Begal di Medan yang Ditikam 6 Kali hingga Larikan Sepeda Motor Miliknya
"Dengan PPP, kami juga mudah untuk berkoalisi, bukan hanya dia tetangga dekat dengan kami, tapi sejarah, kami punya perasaan senasib zaman orde baru itu membuat kita bertemu, terbukti ketika Bu Mega dijodohkan oleh MPR dengan Pak Hamzah Haz bisa bersahabat dengan baik," ujarnya.
"PKB kami di PDIP ketika kami memperingati peringatan harlah dengan NU, itu kami kaget ternyata jumlah kepala daerah di PDIP yang berafiliasi dengan NU itu total kepala daerah dan wakil kepala daerah ada 101, sehingga itu juga kalau PKB sama PDIP itu hanya beda... tapi basis massa itu sama-sama NU," lanjut Hasto.