Pada Hari Raya Waisak nanti, tepatnya tanggal 26 Mei 2021, kita akan kedatangan fenomena langit istimewa gerhana bulan total (GBT) berwarna merah atau super blood moon.
Bulan purnama ini adalah supermoon kedua yang terjadi tahun ini, setelah sebelumnya April lalu terjadi saat langit mendung. Hampir semua negara akan bisa menyaksikan fenomena ini jika cuaca cerah.
Lembaga Antariksa dan dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menyebut GBT kali ini sangat spesial karena beriringan dengan terjadinya Perige (titik terdekat dengan Bumi), yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi.
Baca Juga: Niat dan Cara Lengkap Puasa Qadha, Puasa Ganti Ramadan karena Berhalangan yang Wajib Dibayar
Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB/ 19.18.43 WITA/ 20.18.43 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi. Sementara itu puncak perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB/ 09.57.46 WITA/ 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh penampang bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Kejadian ini akan muncul ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus.
Wilayah yang bisa melihat gerhana bulan total yaitu lingkar Pasifik serta Hawaii.
Sementara di Indonesia momen gerhana bulan ini tidak bisa diamati secara optimal, meski masyarakat tetap bisa menyaksikan detik-detik fenomena ini terjadi.
Berikut tata cara sholat gerhana bulan:
Waktu untuk melakukan shalat gerhana bulan dimulai saat terjadi gerhana bulan sampai dengan bulan terbit muncul kembali atau sampai bulan tampak secara utuh.
Niat shalat gerhana bulan
Ushallii Sunnatal Khusuufi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa.
Artinya: Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala.
Tata cara pelaksaan shalat gerhana bulan:
Pelakasanaan shalat gerhana bulan sama seperti shalat dua rakaat biasa atau shalat sunah yang lainnya.
Namun, pada shalat dua rakaat kali ini dilakukan dengan 4 kali membaca Al-Fatihah, 4 kali rukuk, 4 kali iktidal, dan 4 kali sujud.
Caranya adalah sebagai berikut:
- Setelah rukuk dan iktidal di rakaat pertama, shalat ini tidak langsung sujud, namun membaca Al-Fatihah dan surat atau ayat Al-Qur'an lagi.
- Setelah itu, rukuk dan iktidal seperti biasa.
- Kemudian iktidal yang kedua inilah sujud dilakukan.
- Untuk rakaat kedua juga sama dengan rakaat pertama.
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan Usai Lebaran, Hindari Pergi ke Pusat Belanja
Sehingga, jumlah Al-Fatihah, rukuk, dan iktidal dalam 2 rakaat shalat gerhana ini berjumlah 4 kali.
Dalam shalat gerhana bulan disunahkan untuk mengeraskan bacaan.
Lebih diutamakan untuk dikerjakan di masjid secara berjamaah
Setelah shalat, imam membaca dua kali khutbah seperti khutbah pada shalat Jumat.