Seperti kita ketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak sejak Kamis (22/4) dini hari. Bahkan, waktu cadangan oksigen selama 72 jam juga sudah dinyatakan terlewati.
Dari hasil pencarian beberapa hari ini, TNI nenemukan sejumlah komponen diduga merupakan kepingan dari kapal selam KRI Nanggala-402 yang ditunjukkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada saat konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Akan Menikah dengan Gadis 19 Tahun, Ini Sosok Calon Istrinya
Komponen yang pertama ditunjukkan Hadi Tjahjanto yakni, botol kecil berisi cairan untuk melumasi periskop. Hadi Tjahjatno menjelaskan, botol kecil tersebut biasa dibawa oleh ABK yang bertanggunjawab terhadap alat periskop kapal selam.
"Ini biasanya ABK yang bertanggungjawab terhadap periskop itu mebawa sebanyak ini karena biasanya disimpan diletakan dekat dengan periskop, ini adalah cadangan di dalam kapal selam dan ditempatkan di situ apa bila terjadi kekeringan maka ini akan dilumuri persikop tersebut," kata Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Viral Aksi Pedagang Pasar Ramai-ramai Buang Tempe Akibat ada Bansos Bahan Makanan
Kedua yang ditunjukan yakni pecahan komponen berbentuk melengkung berwarna abu-abu yang biasa untuk melindungi pipa dalam kapal selam. Selain itu, disebutkan terdapat tulisan Korea Selatan pada komponen tersebut.
"Kemudian bisa dijelaskan sedikit terkait bungkus yang ada tulisan Korea Selatan ini adalah vertical over haul tahun 2012," ucap Hadi.
Komponen yang ditunjukan terakhir yakni bernama pelurus tabung torpedo. Komponen berwarna hitam itu disebut biasa berada di dalam peluncur torpedo.
Tak hanya itu, tampak juga sebuah botol aqua 1,5 liter berisi cairan warna coklat. Cairan tersebut diambil dari permukaan laut dan diduga sebagai bahan bakar solar milik KRI Nanggala-402.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Umur Fatimah Az Zahra Salim Barabud, Calon Istri Baru UAS
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut status KRI Nanggala-402 menuju fase tenggelam atau sub-sink usai temuan serpihan, barang, serta tumpahan minyak. Sebelumnya, TNI masih menyebut kapal selam buatan Jerman itu masih dalam fase sub-missed alias hilang kontak.
"Pagi dini hari tadi, merupakan batas akhir live suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam," ujarnya