Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menyebut mutasi virus coroba E484K sudah masuk di Indonesia. Tepatnya di Jakarta.
Lebih lanjut, terdapat satu pasien yang terkonfirmasi terpapar mutasi virus corona E484K dan kini keadaan pasien tersebut sudah sembuh.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung atau P2PML Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi yang menyebut, pasien yang terkonfirmasi mutasi virus corona E484K yang sudah masuk ke Indonesia sejak Februari 2021 itu pertama kali diketahui dari hasil pemeriksaan darah di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat.
Baca Juga: Hari Ini Google Doodle Kembali Ingatkan Bermasker Ganda dan Jaga Jarak, Cegah Covid-19
Saat ini, Nadia sapaan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung atau P2PML Kementerian Kesehatan mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan tracing dari awal hingga akhirnya pasien tersebut terpapar E484K.
Nadia, berbicara dalam sebuah keterangan pada Selasa 6 Maret 2021, hasil tracing kontak erat yang dilakukan kepada pasien tersebut, sama sekali tidak menunjukan seseorang yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Ibadah Umrah Awal Ramadhan Khusus Jamaah yang Sudah Divaksin Covid-19
Sebelumnya, Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio mengatakan, mutasi virus corona E484K ini pada 2 Februari 2021 telah ditemukan sampelnya di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat.
Kemudian, sampel E484K itu dibawa ke Eijkman untuk diteliti.
Berdasarkan sebuah penelitian di Afrika Selatan menunjukan, mutasi virus corona E484K ini merupakan kombinasi dari bebeberapa varian corona lain, seperti B117 yang berasal dari Inggris.