PT Kilang Pertamina Internasional selaku operator Kilang Pertamina Balongan saat ini tengah melakukan normal shutdown untuk mengendalikan arus minyak.
Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan ini dilakukan demi mencegah perluasan kebakaran.
Disisi lain Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menjelaskan untuk bisa melakukan pemadaman hingga pernomalan kembali operasional Kilang Balongan butuh empat sampai lima hari.
Baca Juga: Respon Ahok soal Kilang Pertamina Balongan Indramayu Kebakaran, Tanyakan ke Dirut
Lebih lanjut Ia juga menjelaskan saat ini posisinya masih ada kobaran api meski sudah dilokalisir agar tidak merembet ke fasilitas migas lainnya.
Namun untuk memastikan semua fasilitas aman saat ini Pertamina menghentikan operasional kilang balongan.
"Kilangnya enggak ada masalah. Ini normal shutdown. Begitu kebakaran selesai, kilang langsung bisa operasi lagi. Sambil menunggu pemadaman, kayaknya empat sampai lima hari," ujar Mulyono dalam konferensi pers, Senin 29 Maret 2021.
Rupanya dengan berhentinya operasional kilang Balongan untuk sementara waktu maka Pertamina kehilangan produksi BBM sebesar 400 ribu barel per hari.
Namun Mulyono juga memastikan bahwa kebutuhan BBM bagi masyarakat tidak akan terganggu.
Nantinya pasokan BBM yang semula dari kilang Balongan akan dialihkan pasokannya dari Kilang Cilacap dan Kilang TPPI.
Baca Juga: Akibat Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan Indramayu, 10 Gardu Listrik PLN Terdampak
Mulyono menjelaskan stok yang ada di beberapa TBBM di sepurat Jakarta dan Jawa Barat masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Stok nasional BBM. Kami sampaikan kondisi stok nasional sangat snagat aman. Jadi masyarakat gak perlu panik. Stoknya tuh berlebih. Itu akan disupply dari kilang cilacap," ujar Mulyono.