Dua pohon randu yang berada di Jalan Randudongkal-Belik Pemalang tepatnya Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang memiliki cerita misteri sulit diterima akal sehat.
Rais yang merupakan warga Desa Sikasur yang setiap hari beraktivitas di sekitar randu jajar, percaya pohon keramat tersebut menjadi penjaga Desa Sikasur.
"Meski dianggap mistos, tapi kami percaya hal itu, bahkan tidak ada yang berani menebangnya," ucapnya.
Rais menceritakan kejadian tak masuk akal yang sempat dilihat warga di pohon randu jajar tersebut.
"Dahan pohon pernah patah dan jatuh ke tanah, ukurannya juga besar. Karena warga tak berani memindahkan, akhirnya dibiarkan. Namun keesokan harinya dahan itu kembali lagi ke pohon, bahkan tak ada bekas patahan," paparnya.
Pria berusia lebih dari 60 tahun itu juga menerangkan, beberapa tahun lalu pemerintah desa hendak menebang pohon tersebut, namun ratusan warga marah.
"Bahkan jalan diblokir oleh warga, karena warga tak mau pohon itu ditebang. Kalau nekat kami percaya akan terjadi bencana, mitosnya Desa Sikasur akan jadi lautan," jelas Rais.
Rais mengatakan ukuran dua pohon itu sangat besar, dan sudah ada sejak zaman nenek moyangnya.
"Sepuluh orang merentangkan tangan pun, saya rasa masih kurang untuk menggukur besarnya pohon tersebut," tuturnya.
Terpisah Kusin, Kepala Desa Sikasur juga membenarkan jika pohon tersebut tak boleh ditebang.
"Memang dikeramatkan, warga juga percaya dua pohon itu sebagai gerbang menuju alam lain. Kalau ditebang akan membawa bencana bagi desa," terang Kusin.
Dilanjutkannya, rombongan Dosen Unsoed Purwakerto pernah mendatangi pohon randu jajar beberapa waktu lalu.
"Mereka datang sekitar pukul 01.00 WIB, ada enam orang, karena penasaran mereka memotret dua pohon itu. Namun setelah melihat hasilnya rombongan itu ketakutan, karena di foto ada penampakan ular raksasa, dan bola api," kata Kusin.
Meski dianggap kerawat oleh warga desa, namun dua pohon tersebut tengah populer bagi anak-anak muda untuk berswafoto.
Hal itu lantaran indahnya landscape yang ada di sekeliling dua pohon itu, selain areal persawahan, kemegahan Gunung Slamet juga bisa terlihat kala cuaca cerah.
Seperti yang dilakukan Novianatul Fadilah, gadis belasan tahun asal Kecamatan Bantarbolang Pemalang bersama rekannya.
Ia sengaja mendatangi pohon randu jajar untuk mengabadikan momen, dan akan mengunggah foto di media sosial.
"Sengaja kesini untuk mengabadikan momen, karena tempatnya bagus. Kalau cerita-cerita di sini saya tidak tahu menahu," katanya.
Sumber: jateng.tribunnews.com