Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) teken kontrak dengan Novavax dan AstraZeneca untuk penyediaan vaksin Covid-19.
Perjanjian itu diteken oleh Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir yang disaksikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebanyak 50 juta dosis, Rabu, 30 Desember 2020.
"Pembelian dua jenis vaksin dari dua perusahaan besar dunia ini memberikan variasi yang cukup untuk rakyat Indonesia atas produk-produk vaksin yang nanti bisa kita gunakan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Rabu, 30 Desember 2020.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Sambutan Perdana 2021
Dengan adanya perjanjian itu, Budi berharap tahap pengadaan vaksin bisa selesai dalam waktu satu atau dua pekan ini, dan pemerintah bisa mulai mempersiapkan tahap distribusi.
Kemudian mengenai rencana penyuntikan, Budi mengatakan bahwa vaksinasi akan dilakukan dalam dua tahap.
Baca Juga: MDF Pemilik Akun My Asean yang Hina Indonesia Raya Masih 16 Tahun
Untuk tahap pertama vaksinasi mulai Januari-April 2021 akan diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi dan 17,4 juta petugas pelayan publik.
Sedangkan untuk tahap kedua, rencananya akan dilakukan mulai April 2021 hingga Maret 2022. Vaksinasi akan diperuntukkan bagi 63,9 juta masyarakat rentan dan 77,4 juta masyarakat lainnya yang diberikan sesuai pendekatan kluster.