Pemerintah melalui Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan, tujuan utama dilakukannya vaksinasi gratis untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap suatu penularan virus.
Sehingga, Wiku mengatakan sebanyak 30 persen warga lainnya yang tidak turut adil tidak perlu menjalani vaksinasi tersebut.
Kemudian, Satgas Covid-19 juga mengatakan, menargetkan untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 terhadap 67 persen sampai 70 persen penduduk Indonesia.
Baca Juga: Rapid Test Antigen Jadi Kunci Pintu Wisata, Berikut Harga Lengkapnya di Jakarta
"Tujuan utama vaksin gratis adalah capaian minimal jumlah populasi yang tervaksinasi, untuk dapat mencapai herd immunity," kata Wiku.
Selain itu, menurutnya menginginkan program vaksinasi gratis ini bisa mendorong percepatan penanganan pandemi covid-19 di tanah air. Kendati demikian, Wiku belum merinci jenis vaksin apakah yang bakal dipakai nantinya.
Sedangkan sebelumnya, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/9860/2020 menetapkan enam jenis vaksin covid-19 dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia. Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
"Untuk jenis vaksin apa yang digunakan mohon menunggu keputusan resmi dari pemerintah," katanya kembali.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Dinyatakan Positif Covid-19, Akan Jalani isolasi Mandiri
Wiku hanya menegaskan saat ini pemerintah masih terus fokus dan menunggu perkembangan dari salah satu kandidat vaksin asal perusahaan China, Sinovac, yang saat ini dalam tahap pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan lanjutan itu kemudian dijadikan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam pertimbangan memberikan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat.
Sebelumnya diketahui bahwa Presiden Joko Widodo telah mengumumkan jika vaksinasi akan diberikan secara serius pada Rabu 16 Desember 2020. Selain itu, Jokowi juga menegaskan akan menggunakan skema vaksin gratis kepada seluruh rakyat Indonesia.
Pernyataan Jokowi itu muncul usai polemik vaksin berbayar alias mandiri menjadi perbincangan publik belakangan ini. Gagasan vaksinasi berbayar itu memang sempat mendapat penolakan dari sejumlah ahli kesehatan masyarakat, epidemiolog, hingga masyarakat luas.