Cerita Misteri Ombak Berguling-guling Bono di Sungai Kampar, Konon Ombak Perwujudan Tujuh Hantu

Cerita Misteri Ombak Berguling-guling Bono di Sungai Kampar, Konon Ombak Perwujudan Tujuh Hantu

Ekel Suranta Sembiring
2020-12-13 20:20:21
Cerita Misteri Ombak Berguling-guling Bono di Sungai Kampar, Konon Ombak Perwujudan Tujuh Hantu
Ombak Bono (foto: yukpegi.com)

Di Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, memiliki cerita misteri tentang ombak Berguling-guling warga setempat menyebutnya Bono.

Ombak bono di Sungai Kampar dikatakan besar karena bisa mencapai ketinggian 4-5 meter dan bergerak dari muara di Desa Pulau Muda menuju Desa Teluk Meranti dan Tanjung Mentangor.

Baca Juga: Cerita Misteri Santet Brojo dari Jatim, Konon Santet Paling Mematikan di Indonesia

Jarak yang ditempuh bono ini adalah sejauh 50-60 km menyisir sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam. Semakin menjauh dari muara, maka tinggi ombak akan semakin mengecil tak lebih dari 70 cm hingga 1 meter.

Uniknya, ombak besar ini mengalir berlawanan dengan arus sungai. Tak seperti ombak besar di laut, ombak bono bisa mencapai panjang 200 meter hingga 2 kilometer mengikuti lebar sungai. Sungai Kampar memiliki panjang sekitar 413 km dengan hulu di Kabupaten Lima Puluh Kota (Sumatera Barat) dan bermuara di Selat Malaka.

Menurut kisah Sentadu Gunung Laut yang merupakan cerita masyarakat Melayu lama, ombak bono terjadi karena perwujudan tujuh hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Sungai Kampar.

Baca Juga: Kisah Mistis Ujang Bustomi, Dikeroyok Dukun Santet hingga Muntah Darah dan Terkapar di Gua

Tujuh hantu itu diwujudkan dalam bentuk tujuh jenis gulungan ombak mulai dari gulungan ombak terbesar di bagian depan diikuti enam gulungan ombak di belakangnya dengan tinggi ombak lebih kecil.

Ombak besar ini ditakuti masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan semah, semacam upacara di waktu pagi atau siang hari dipimpin tetua adat setempat dengan maksud agar selamat saat berhadapan dengan ombak bono.

Masih dari kisah yang sama, ombak bono juga dijadikan ajang uji nyali bagi setiap pendekar Melayu pesisir untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka. Bono sendiri dalam bahasa masyarakat setempat berarti berani.

Peneliti lingkungan pesisir dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Guntur Adhi Rahmawan, adanya pertemuan tiga arus di mulut muara, yaitu dari Sungai Kampar, Selat Malaka, dan Laut China Selatan, telah menciptakan tidal bore bernama bono.

Gelombang dari Selat Malaka dan Laut China Selatan(LCS)  akan menerobos ke muara sungai. Saat melewati celah yang makin menyempit dan dangkal dari DAS Kampar, arus akan semakin cepat dan terjadi benturan besar karena bertemu aliran sungai sehingga terjadi turbulensi dan menghasilkan ombak besar setinggi 4-5 meter mirip gelombang tsunami disertai dentuman keras. Bono akan terus menerjang sepanjang DAS selama sekitar dua jam dan makin melemah ketika jalur sungainya membelok.

Gelombang bono memiliki kecenderungan destruktif karena menyebabkan erosi di wilayah sempadan Sungai Kampar serta air yang melimpah ke daratan tak jarang merendam pemukiman warga hingga setinggi satu meter. Bukan itu saja, gelombang besar bono bisa menyebabkan perahu nelayan terbalik.

Baca Juga: Kisah Mistis Seorang Anak Indigo Menikah Selama 5 Tahun

Fenomena bono tidak terjadi setiap hari di Sungai Kampar. Bono hanya muncul ketika terjadi bulan purnama (full moon) di penanggalan 12-16 Hijriyah atau tahun sistem kalender arab.

Kita dapat menyaksikan ombak besar bono pada Oktober hingga Desember ketika puncak musim hujan saat debit air Sungai Kampar sedang tinggi. Ombak bono juga dapat kita saksikan pada Februari hingga Maret.

Ombak bono tak sekadar memberi efek destruktif semata tetapi juga telah menjadi salah satu ikon pariwisata Provinsi Riau. Sejak 2013, Pemerintah Kabupaten Pelalawan melirik bono sebagai potensi pariwisata, khususnya bagi turis dengan minat khusus seperti para peselancar.

Bahkan pemerintah setempat secara rutin menggelar event tahunan, International Bono Surfing Festival serta Bekudo Bono.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30