Kalah dalam perhitungan cepat versi qc calon Wakil Bupati Bandung nomor urut dua, Atep eks kapten Persib Bandung, mengatakan bahwa pilkada ini menjadi modal pertama untuk melenggangkan kariernya di dunia politik untuk masa yang akan datang.
"Ya kebetulan saya bersama bu Yena (cabup nomor urut 2) memantau hasil Pilkada di Kabupaten Bandung. Walau pun sama-sama kita ketahui hasil dari quick count kita di bawah, secara hasil mengecewakan, tidak sebanding dengan perjuangan kita. Tetapi ini adalah hasil yang terbaik menurut saya," kata Atep.
Baca Juga: Menantu dan Anak Presiden Jokowi Unggul Hitung Cepat
Pasalnya Dfri hasil quick count akhir versi Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Yena-Atep berada di posisi buncit dengan mengantongi 12,75 persen suara. Sementara pasangan Dadang-Sahrul memperoleh 56,42 persen, diikuti Kurnia-Usman dengan 30,83 persen.
"Kita sudah melakukan yang terbaik, walau hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan. Ini pelajaran berharga buat saya. Saya ucapkan terima kasih kepada partai pengusung, partai PDIP dan PAN. Partai pendukung PSI, relawan, simpatisan, masyarakat Kabupaten Bandung yang memilih kami," ujarnya.
Atep mengatakan akan tetap berpolitik selepas Pilkada Bandung 2020. Ia pun menegaskan dunia lapangan hijau tak akan dilepaskan begitu saja.
"Tentu saya akan tetap di politik, karena ini komitmen saya, dengan begitu saya tidak akan meninggalkan sepak bola yang membesarkan nama saya. Entah saya nanti membina SSB atau melatih," ucapnya.
Baca Juga: Gibran-Teguh Menang Pilkada Solo dari Bagyo-FX Supardjo Versi Quick Count Charta Politika