Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan meskipun vaksinasi telah dilakukan.
Erick menilai masyarakat saat ini mulai lengah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Oleh karena itu pemerintah terus menggaungkan pentingnya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Inilah yang kita lihat sekarang tentu kita mulai lengah. Karena itu Bapak Presiden mengingatkan kembali konsistensi semua pihak, harus kembali protokol COVID-19 dilakukan," ucapnya dalam webinar, Selasa 1 Desember 2020.
Pemerintah sendiri menargetkan vaksin bisa dilakukan akhir tahun ini atau awal 2021.
Baca Juga: Awal Desember 2020, Angka Positif Corona Bertambah 5.092 Jadi 543.975 Orang
"Jangan juga sampai oh vaksin akan dimulai yaudah protokolnya nggak usah. Atau sudah vaksin tidak usah protokol. Ingat 7-8 bulan ke depan tidak semua mendapatkan vaksin. Ini kita harapkan juga menjadi bagian penting," tegasnya.
Kementerian BUMN sendiri mendapatkan tugas untuk menyiapkan vaksinasi mandiri oleh BUMN. Dia menegaskan BUMN akan menggandeng swasta dalam setiap proses vaksinasi.
"Kalau kita bisa berkoordinasi kita bisa mampu menyuntikkan 13-15 juta per bulan. Ya insya Allah 8-9 bulan selesai. Tapi intinya gotong royong," tutup Erick Thohir.
Sebelumnya, Erick Thohir juga mengatakan vaksin corona hanya bertahan selama sebulan dalam tubuh.
Baca Juga: Erich Thohir Sebut Vaksin Covid-19 Hanya Bertahan Setahun dalam Tubuh
Soal peningkatan kasus corona di Indonesia, Erick menanggapinya dengan sangtai. Bahkan dia mengatakan hal tersebut sangat lumrah terjadi di berbagai negara di dunia.
Kasus positif corona pada awal Desember 2020 mengalami kenaikan 5.092. Dengan penambahan tersebut, angka positif corona menjadi 543.975 orang.
Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 4.363 orang, sehingga total menjadi 454.879 orang. Sementara pasien corona yang meninggal dunia bertambah 136 orang, sehingga keseluruhan menjadi 17.081 orang.