Perdebatan Undangan WHO untuk Menkes Terawan Terkait Penanganan Covid-19

Perdebatan Undangan WHO untuk Menkes Terawan Terkait Penanganan Covid-19

Yuli Nopiyanti
2020-11-06 18:56:46
Perdebatan Undangan WHO untuk Menkes Terawan Terkait Penanganan Covid-19
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.(Foto:Dok.ANTARA)

Media sosial tengah ramai dengan perdebatan mengenai undangan WHO untuk Kementerian Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto terkait masalah penanganan covid-19.

Undangan itu disampaikan lewat surat resmi WHO tertanggal 30 Oktober 2020. Surat itu ditandatangani oleh Asisten Direktur Jenderal Kesiapsiagaan WHO Jaouad Mahjour.

Selain itu undangan tersebut sebelumnya diklaim sebagai bentuk apresiasi dari WHO karena Terawan dinilai berhasil menangani pandemi virus corona (covid-19) di Indonesia.

Baca Juga: Imunisasi Menjadi Kunci dan Rem untuk Menekan Laju Virus Covid-19

Disisi lain warganet justru bereaksi atas undangan itu. Mereka mempertanyakan kapasitas dan alasan kenapa Terawan bisa diundang berbicara di forum tingkat dunia. 

Pasalnya, menurut warganet, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia belum berjalan maksimal.

Adapun peran Terawan dalam konferensi pers itu adalah berbagi pengalaman Indonesia dalam penggunaan IAR Covid-19. 

Dalam suratnya, WHO meminta Terawan untuk berbagi "pengalaman Indonesia yang sukses menerapkan penggunaan IAR Covid-19 secara nasional".

Terawan juga diminta berbagi "pelajaran penting yang didapat selama penerapan IAR dalam respons menangani wabah Covid-19".

Budi lantas mengungkapkan ada sejumlah alasan yang menyebabkan Terawan diundang WHO. Salah satunya, karena dianggap sukses mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia. 

"Sukses dalam pengendalian Covid-19 di Indonesia. Penilaiannya karena positive rate turun, angka kesembuhan meningkat dari angka dunia," ujar Budi.

Baca Juga: Fakta-fakta Tagar #IndonesiaMembaik yang Rajai Trending Twitter

Namun disisi lain Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menepis pernyataan Kementerian Kesehatan soal undangan Badan Kesehatan Dunia (WHO) ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Dicky yang mengaku terlibat dalam proses revisi regulasi kesehatan internasional (international health regulation/IHR) tahun 2005, menyebut undangan itu hanya wadah bertukar pengalaman atau review atas penanganan negara dalam pandemi ini.

"Jadi undangan itu hanya wadah sharing ilmiah antara WHO dengan negara yang berjuang melawan pandemi, berbagi pengalaman berharganya dalam pengendalian pandemi. Bisa saja negara itu berhasil, gagal, atau masih struggle," kata Dicky.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30