Fakta Menarik Museum Sumpah Pemuda Cocok Jadi Destinasi Libur Panjang

Fakta Menarik Museum Sumpah Pemuda Cocok Jadi Destinasi Libur Panjang

Ahmad
2020-10-28 11:43:08
Fakta Menarik Museum Sumpah Pemuda Cocok Jadi Destinasi Libur Panjang
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Museum Sumpah Pemuda sangat cocok dijadikan destinasi saat libur panjang seperti saat ini. Terlebih, hari ini merupakan Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun.

Di Museum Sumpah Pemuda terdapat berbagai fakta menarik dan juga koleksi bersejarah sambil turut merasakan kembali perjuangan pemuda Indonesia demi kemerdekaan. 

Sekedar informasi, Kongres Pemuda II diselenggarakan hari ini 92 tahun lalu, tepatnya pada 28 Oktober 1928. Kongres yang dihadiri oleh para pemuda dari beragam latar belakang suku, ras, agama, dan bahasa ini menyerukan tiga putusan yang saat ini disebut sebagai Sumpah Pemuda. Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, yang brlokasi di Jalan Kramat Raya No.106, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya 28 Oktober Jadi Hari Sumpah Pemuda Lengkap Teks dan Maknanya

Berikut fakta menarik Museum Sumpah Pemuda sangat cocok dijadikan destinasi saat libur panjang seperti saat ini. 

1. Berawal dari kos-kosan


Museum ini pada awalnya adalah rumah tinggal milik Sie Kong Liang. Gedung ini didirikan pada permulaan abad ke-20. Sejak 1908, museum yang juga dikenal dengan nama Gedung Kramat 106 ini disewa pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RHS (Rechts Hooge School) sebagai tempat tinggal dan belajar alias kos-kosan. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis.

Awalnya rumah tersebut hanya menampung para pelajar yang berasal dari Jawa saja. Namun, pada akhirnya Sie Kong Liang menerima seluruh siswa dari berbagai latar belakang, suku, ras, dan tempat asal.

2. Gedung Sekretariat PPPI

Pada September 1926, lahir Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di gedung tersebut. Organisasi ini tak lagi didasari identitas kesukuan ataupun agama, seperti organisasi yang bermunculan sebelumnya. Mereka secara bersama-sama melakukan diskusi terkait kemerdekaan Indonesia di sana.

PPPI menjadikan Kramat Raya 106 sebagai sekretariatnya. Tak hanya itu, majalah terbitan PPPI, Indonesia Raja, juga berlokasi di rumah tinggal bersama tersebut.

3. Ditetapkan sebagai benda cagar budaya

Pada tanggal 15 Oktober 1968, Prof. Mr. Soenario berkirim surat kepada Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, untuk meminta perhatian dan pembinaan terhadap Gedung Kramat 106 agar nilai sejarah yang terkandung di dalamnya terpelihara. Maka berdasarkan SK Gubernur pada 10 Januari 1972, menetapkan Gedung Kramat 106 sebagai benda cagar budaya.

Baca Juga: Jokowi Ajak Bangsa Indonesia Bersatu Hadapi Pandemi Corona di Momen Sumpah Pemuda

Sebagai tindak lanjut SK Gubernur tersebut, Gedung Kramat 106 dipugar Pemda DKI Jakarta pada 3 April 1973. Pemugaran selesai 20 Mei 1973. Gedung Kramat 106 kemudian dijadikan museum dengan nama Gedung Sumpah Pemuda.

4. Mengalami beberapa kali alih fungsi

Sejak tahun 1934-1970 Gedung Kramat 106 mengalami beberapa kali alih fungsi, antara lain sebagai rumah tinggal, toko bunga, hotel, dan perkantoran. 

Gedung yang sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia ini kemudian dijadikan museum oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan nama Gedung Sumpah Pemuda pada tahun 1973, kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1974.

5. Biola W.R Supratman


Di Museum Sumpah Pemuda terdapat ruangan khusus yang didedikasikan untuk Wage Rudolf Supratman (WR Supratman), karena beliau dianggap berjasa dalam membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam ruangan itu,  dapat melihat foto-foto beliau semasa hidup, diorama, hingga biola pribadinya.

Biola pribadi yang disimpan di Museum Sumpah Pemuda itu adalah biola yang digunakan untuk mengiringi "Indonesia Raya" saat dikumandangkan pertama kali dalam Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106, Jakarta pada 28 Oktober 1928.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30