Di beberapa Negara banyak sekali pilihan hotel dengan beragam fasilitas yang ditawarkan. Tapi kamu berani enggak kalau disuruh tidur di kamar hotel yang disebut-sebut angker dan menyimpan banyak kisah mistis. Meskipun memiliki segudang fasilitas namun beberapa hotel di Indonesia ini terkenal sebagai hotel angker yang menyimpan kisah horor.
Salah satunya Hotel Cecil yang berada di Los Angeles ini bangunannya memang sudah berumur, tapi bagian dalam hotel tergolong mewah pada zamannya. Hotel yang dibangun pada tahun 1924 ini pada awalnya dibangun untuk menjaring tamu dari kalangan menengah ke atas.
Serentetan kasus kematian yang terjadi membuat Hotel Cecil memiliki reputasi yang buruk. Sejarah kelam Hotel Cecil membuatnya sekarang menjadi destinasi wisata mistis bagi para pemburu hantu.
Jika San Fransisco punya Golden Gate yang menjadi lokasi populer untuk bunuh diri, nampaknya Los Angeles juga punya Hotel Cecil sebagai tempat favorit untuk bunuh diri. Bagaimana tidak, tercatat ada belasan kasus bunuh diri yang terjadi di hotel ini.
Kasus bunuh diri pertama di Hotel Cecil terjadi pada 19 November 1931. Pria bernama W.K. Norton (46) yang berasal dari Manhattan Beach ditemukan tewas di kamar yang disewanya setelah ia menenggak kapsul beracun.
Seminggu sebelumnya, Norton check-in di Hotel Cecil dengan menggunakan nama James Willys dari Chicago. Kasus bunuh diri Norton ini seolah membuka pintu untuk kasus-kasus bunuh diri lainnya yang terjadi di Hotel Cecil.
Reputasi Hotel Cecil semakin buruk lantaran banyak tamu yang melakukan bunuh diri di dalam hotel. Bagi orang normal tentu kita akan menghindari hotel angker tersebut. Namun, bagi Richard Ramirez – seorang pembunuh berantai dengan julukan “Night Stalker” – reputasi buruk tersebut justru membuat Hotel Cecil cocok dijadikan tempat tinggal selagi ia menjalankan aksinya membunuh.
Baca Juga : Merinding! Ini 5 Hotel Konon Paling Menyeramkan di Indonesia
Richard menebar teror di Los Angeles. Pria ini terbukti melakukan pembunuhan berantai dan bertanggung jawab atas 13 kasus pembunuhan yang disertai dengan kekerasan dan pemerkosaan.
Selama melancarkan aksinya di tahun 1980-an, Richard menginap di Hotel Cecil. Setelah melakukan pembunuhan, Richard berjalan menuju hotel dan membuang pakaiannya yang penuh noda darah di tempat sampah seperti seoolah tak terjadi apa-apa, lalu ia berjalan ke kamar hotelnya.
Tindakan keji yang dilakukan oleh Richard Ramirez nampaknya menginspirasi pembunuh berantai lainnya, yakni Jack Unterweger. Pria asal Austria ini berprofesi sebagai jurnalis sehingga kehidupannya memang cukup dekat dengan kasus-kasus pembunuhan.
Jack pun menginap di Hotel Cecil pada tahun 1991 dan mengaku bahwa tindakannya ini memang terinspirasi dari Richard Ramirez. Jack Unterweger tercatat melakukan sekitar 10-12 kasus pembunuhan di mana sebagian besar korbannya adalah wanita. Fakta bahwa Hotel Cecil pernah ditinggali oleh dua pembunuh berantai kejam seolah menambah daftar kelam dalam sejarah hotel tersebut.
Di tahun 1962, sebuah kasus yang cukup menyedihkan terjadi di Hotel Cecil. Kasus kematian yang kali ini terjadi bisa dibilang sebagai tragedi pilu yang menimpa seorang pejalan kaki di depan Hotel Cecil, yakni George Gianinni (65).
Tak pernah terbesit dalam benak George untuk bunuh diri di Hotel Cecil. Pria paruh baya ini hanya numpang lewat saja di trotoar yang ada di depan hotel. Pada saat itu Pauline Otton (27) bertengkar dengan suaminya di kamar Hotel Cecil lantai 9. Setelah bertengkar dengan suaminya, Pauline memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan lompat dari jendela kamar.
Kesialan menimpa George tatkala tubuh Pauline jatuh tepat di atas tubuhnya sehingga menyebabkan kedua orang itu tewas di tempat. Pada awalnya, masyarakat sekitar yang menemukan kedua jasad mereka mengira bahwa George dan Pauline bunuh diri bersama. Namun, secara cepat mereka menyadari bahwa tangan George masih berada di saku celananya dan adalah korban yang tertimpa tubuh Pauline.
Baca Juga : Kisah Mistis Kenapa Tombol Lift di Bangunan Megah Tidak Ada Angka 4, Berikut Ini Penjelasannya
Selain menjadi lokasi bunuh diri, Hotel Cecil juga sempat menjadi lokasi pembunuhan. Adalah Goldie Osgood yang merupakan wanita paruh baya pensiunan operator telepon. Goldie merupakan orang yang familiar di Hotel Cecil dan sekitarnya lantaran kerap kali memberi makan pada burung-burung merpati. 4 Juni 1964 Goldie ditemukan tewas di kamarnya yang berada di Hotel Cecil.
Menurut hasil otopsi, Goldie mengalami pemerkosaan, pemukulan, dan penusukan yang mengakibatkan dirinya tewas. Di dekat jasadnya yang tak bernyawa ditemukan topi Los Angeles Dodgers yang biasa dipakainya dan sekantong makanan merpati.
Sampai saat ini kasus pembunuhan wanita yang mendapat julukan “Pigeon Goldie” ini masih belum terungkap. Yang jelas, kasus kematian Goldie membuat suasana di Hotel Cecil menjadi semakin angker.
Dari sekian banyak kasus kematian yang terjadi di Hotel Cecil, kasus kematian Elisa Lam adalah yang paling mencuri perhatian. Elisa Lam adalah mahasiswi dari Kanada yang berlibur ke Los Angeles dan menginap di Hotel Cecil.
Namun, sebelum tiba waktu check out, Elisa Lam menghilang dan keluarganya sempat mencari dirinya dengan menghubungi Hotel Cecil. Setelah 2 minggu dinyatakan hilang, kepolisian setempat menunjukkan rekaman CCTV mengenai aktivitas terakhir Elisa Lam yang tertangkap kamera. Elisa menunjukkan gerak-gerik aneh di dalam lift Hotel Cecil.
3 minggu setelah Elisa Lam hilang, tamu hotel mengeluhkan rasa yang aneh pada air minum yang keluar dari kran kamar mereka. Petugas hotel akhirnya mengecek tangki air yang berada di atap hotel dan menemukan jenazah Elisa Lam di dalamnya.
Penyebab kematian Elisa Lam ini cukup mengundang banyak teori konspirasi, mulai dari dibunuh oleh staf hotel, bunuh diri karena bipolar disorder yang dideritanya, dan ulah makhluk halus korban bunuh diri atau pembunuhan di Hotel Cecil. Misteri kematian Elisa Lam bisa kamu baca selengkapnya di artikel misteri Elisa Lam.
Baca Juga : Kisah Seram The Ghost Palace, Hotel Penuh Misteri di Bedugul, Bali
Setiap tempat yang pernah menjadi lokasi bunuh diri atau pembunuhan pasti akan dikaitkan dengan hal-hal mistis, tak terkecuali Hotel Cecil. Sejumlah tamu yang pernah menginap di hotel ini melaporkan adanya aktivitas paranormal yang tak biasa, seperti penampakan, suara-suara aneh, bisikan mengerikan, sampai udara yang tiba-tiba menjadi dingin.
Warga yang tinggal di sekitar hotel juga sempat mengabadikan foto yang diduga adalah penampakan makhluk halus penghuni Hotel Cecil. Di foto tersebut tampak seperti bayangan seorang pria yang sedang menggantung di jendela hotel.