Uang kertas lembaran Rp 100 ternyata memiliki misteri dalam gambar perahu layar. Misteri tersebut bahkan pernah menjadi kontroversi tahun 1992. Uang tersebut kini memang sudah sangat susah ditemukan.
Berbicara mengenai pecahan uang 100 rupiah pada tahun 1992. Maka sebutan ‘uang perahu layar’ memang kerap digunakan oleh para numismatika untuk menyebut pecahan uang tersebut. Dinamai begitu karena pada bagian muka uang tersebut memang tergambar sebuah kapal legendaris dari pulau Sulawesi, yaitu kapal Phinisi.
Uang kertas yang dipakai secara resmi sebagai alat tukar pada 28 Desember 1992 tersebut tertulis sebuah kata ‘Perahu Pinisi’ tepat di bawah gambar kapal. Penggunaan uang pecahan 100 rupiah ini memang cukup lama. Sebelum akhirnya peredarannya ditarik pada tahun 2000 silam. Keberadaan uang ini memang sempat menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.
Berbagai isu tentang uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 ini terus bermunculan hingga membuat rasa penasaran masyarakat akan kebenarannya. Uang 100 rupiah tahun 1992 sendiri kemudian di klaim sebagai barang langka yang sangat susah dicari.
Baca Juga : Kisah Mitos Kaki Seribu yang Konon Bisa Membuat Orang Susah Tidur Lho
Hal tersebut yang akhirnya membuat banyak para kolektor yang ada di berbagai daerah di Indonesia seolah berlomba-lomba untuk memiliki uang tersebut.
Akibat isu yang berkembang di masyarakat. Ketertarikan para kolektor mata uang kuno pun memang semakin melonjak. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang untuk meraup keuntungan besar.
Salah satunya adalah dengan munculnya pecahan 100 rupiah tahun 1992 dengan tulisan ‘Perahu Layar’ pada bagian bawah kapal yang berada dipermukaan dengan harga yang cukup fantastis. Hal tersebut tentu menjadi sebuah tanda tanya besar yang membuat kehebohan di masyarakat.
Bank Indonesia sendiri sebagai pihak yang mengeluarkan uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 hanya mengeluarkan uang kertas bertuliskan ‘Perahu Pinisi’. Para numismatis berpengalaman sendiri lebih mengenal uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 dengan tulisan ‘Perahu Pinisi’.
Hal tersebut yang kemudian menjadi sebuah titik terang tentang peredaran uang 100 rupiah tahun 1992 yang asli. Hanya saja karena isu tersebut telah bergulir cukup lama sehingga hingga saat ini pun masyarakat masih bisa menemukan uang 100 rupiah tahun 1992 dengan tulisan ‘Perahu Layar’.
Mengeluarkan isi dompet yang cukup dalam untuk memenuhi koleksi pribadinya memang kerap dilakukan oleh para kolektor sejati. Karena hal itu pula yang akhirnya sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum kejahatan untuk meraup keuntungan dengan jalan yang keliru. Nah, berikut adalah mitos-mitos yang beredar di masyarakat seputar uang 100 rupiah tahun 1992:
1. Uang Langka dengan Harga Mahal
Maraknya isu yang mengatakan bila uang 100 rupiah keluaran 1992 ini langka dan sulit dicari memang telah membuat para kolektor awam berlomba-lomba untuk mendapatkan pecahan uang tersebut. Alhasil karena mengira akan menjadi sesuatu yang langka, uang 100 rupiah yang bertuliskan ‘Perahu layar’ pun menjadi sesuatu yang bernilai fantastis.
Harga yang dijual di pasaran pun bisa mencapai ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Padahal pada kenyataannya beberapa orang bahkan bisa menemukan uang tersebut dengan mudah di masyarakat. Ketidaktahuan masyarakat mengenai hal ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi pihak-pihak atas isu yang telah berkembang.
Beberapa numismatis sendiri mengatakan bahwa uang 100 rupiah tahun 1992 dipatok dengan harga yang tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar Rp 5.000 untuk setiap lembar. Sementara untuk uang 100 rupiah tahun 1992 pada cetakan pertama dijual lebih tinggi sekitar Rp 10.000 untuk setiap lembar.
Ciri yang biasa ditemukan pada cetakan pertama ditandai dengan tulisan “Perum Percetakan Uang RI IMP. 1992” di sudut bagian bawah. Dan hampir setiap numismatis berpengalaman mengetahui tentang hal tersebut.
Baca Juga : Kisah Lele Putih yang Sering Dianggap Ikan Mistis oleh Masyarakat
2. Kontroversi Benang Pengaman
Selain kekeliruan masyarakat mengenai tulisan ‘Perahu Layar’. Isu lain yang juga sudah sangat merebak dan hampir dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah mengenai isu benang pengaman yang terdapat pada uang 100 rupiah pada tahun 1992.
Masyarakat sendiri menganggap bahwa benang pengaman yang terdapat pada uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 itu sebagai penanda uang asli yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Padahal pada kenyataannya uang 100 rupiah tahun 1992 yang asli tidak memiliki benang pengaman di dalamnya.
Salah satu ciri yang menandakan bahwa uang 100 rupiah tahun 1992 tersebut asli adalah tanda air berlambang Garuda Pancasila yang terdapat dalam uang kertas tersebut.
Hanya saja karena isu mengenai benang pengaman ini telah beredar luas dan terus bergulir dari tahun ke tahun. Sebagian besar masyarakat pun lebih percaya bahwa uang dengan benang pengaman tersebut adalah uang kertas yang asli.
3. Dikaitkan dengan Praktek Perdukunan
Isu yang satu ini memang bisa membuat orang geleng-geleng kepala. Pasalnya banyak juga masyarakat yang mempercayai bahwa uang 100 rupiah pada tahun 1992 dapat diubah menjadi pecahan 100 ribu rupiah dengan bantuan dukun atau paranormal.
Meskipun hal tersebut mustahil dilakukan, namun masih banyak masyarakat yang percaya. Diantara mereka bahkan tak sungkan membeli uang 100 rupiah tersebut dengan harga yang lebih tinggi karena termakan oleh isu yang tak jelas asal usulnya.
Hal tersebut tentu sangat membahayakan. Terlebih di Indonesia sendiri praktek perdukunan memang hal yang biasa dan kerap dimanfaatkan untuk sebuah tindakan kejahatan.
Baca Juga : Sering Dengar Bunyi Ini? Ternyata Bunyi Ini Ada Hantu Disampingmu
4. Muncul Uang 100 Rupiah Tahun 1982
Seperti yang kita ketahui bahwa uang 100 rupiah mulai dicetak pertama tahun 1992. Sebelum akhirnya peredarannya ditarik pada tahun 2000 silam. Sejak pertama kali dirilis, uang tersebut sudah beberapa kali dicetak ulang, yaitu pada tahun 1992 sampai 1996,1999 dan 2000.
Munculnya uang 100 rupiah tahun 1982 pun menambah rentetan sejarah panjang mitos tentang uang pecahan 100 rupiah tahun 1992 yang bisa membuat masyarakat bingung.
Itulah misteri uang 100 rupiah tahun 1992 yang harus diketahui oleh para calon kolektor. Bagi kamu yang mencoba hobi baru dengan menjadi kolektor benda kuno. Kamu harus memiliki ketelitian serta sikap yang bijak agar tidak terjebak ke dalam mitos-mitos sesat yang bisa merugikan.