Pulau Mintin yang terletak di Desa Mintin Kecamatan Kahayang Hilir, Kabupaten Pulau Pisau, Kalimantan Tengah bannyak menyimpan cerita mistis. Salah satu cerita rakyatnya adalah dihuni oleh buaya dan naga yang merupakan kutukan dari seorang raja.
Pulau Mintin merupakan pulau yang terbagi menjadi tiga titik. Di mana, ada yang dinamakan pulau besar dan pulau tengah dan satu pulau lagi tidak terlihat karena berada di dalam air. Tidak tahu pasti bagaimana terbentuknya pulau tersebut. Namun, dari cerita turun-temurun, di Pulau Mintin itu merupakan tempat tinggal buaya dan naga kutukan.
Konon, di pulau tersebut dulunya ada sebuah kerajaan kecil yang dipimpin oleh raja yang arif dan bijaksana. Raja memiliki dua anak kembar bernama buaya dan naga. Di bawah kepemimpinan sang raja, rakyat sejahtera.
Baca Juga : Kisah Misteri dan Mitos Batu Belimbing Singkawang Timur di Kalimantan Barat yang Konon Berubah
Sampai pada saat duka menyelimuti sang raja. Sebab, istrinya meninggal karena sakit. Sejak saat itu raja menjadi tidak bersemangat menjalankan pemerintahan. Kondisi kesehatannya juga semakin hari semakin memburuk.
Raja kemudian memutuskan untuk pergi berlayar dengan maksud ingin menghibur hati. Lalu menyerahkan kursi pemerintahan kepada kedua anaknya yaitu naga dan buaya. Namun, pasca ditinggal sang raja, kerajaan berjalan kurang baik. Pasalnya, watak antara naga dan buaya sangat berbeda. Naga sang adik sering meminta uang untuk berjudi dan sama sekali tidak memedulikan pemerintahan. Sementara, buaya sangat mengemban betul-betul kepercayaan yang diberikan ayahnya.
Sampai pada suatu hari buaya tidak tahan lagi melihat tingkah laku naga. Buaya kemudian menegur naga dan sang adik marah. Naga menantang sang kakak untuk bertarung. Di mana, buaya menerima tantangan itu karena berniat untuk menghentikan perbuatan naga. Pasukan kerajaan saat itu terbelah dua. Pertarungan hebat terjadi antara naga dan buaya.
Baca Juga : Bedolob, Pengadilan Sakral untuk Menyelesaikan Masalah Suku Dayak Agabag
Sanga ayah yang ketika itu berlayar mendapat firasat kurang nyaman dan meminta agar prajuritnya memutar balik arah kapal. Sesampainya di kerajaan, raja terkejut melihat korban berjatuhan dan kedua anaknya sedang berkelahi.
Raja kemudian murka dan mengutuk kedua anaknya tersebut. Raja mengutuk buaya menjadi buaya sungguhan, meskipun sang raja tahu bahwa buaya berniat baik untuk menyelamatkan rakyat dari perbuatan naga.
Sanga raja meminta agar buaya menjaga kerajaan (sekarang Pulau Mintin) dari berbagai serangan musuh. Sementara, raja mengutuk naga menjadi naga sungguhan dan memerintahkan agar naga pergi ke Sungai Kapuas dan menjaga Sungai Kapuas.
Baca Juga : Kisah Menyeramkan Orang Kalimantan Menangkal Kuyang yang Suka Mangsa Ibu Hamil
Kepala Desa Mintin, Rusmagau mengaku tidak mengetahui secara persis bagaimana legenda Pulau Mintin tersebut. Namun, dirinya membenarkan cerita turun-temurun bahwa di Pulau Mintin itu dihuni oleh seorang buaya dan naga.
“Bahkan kabarnya ada warga yang memang melihat penampakan buaya di Pulau Mintin tersebut. Tetapi mungkin ada orang-orangnya saja yang memang bisa melihat,” kata Rusmagau.
Namun, tidak ada yang bisa memastikan benar atau tidak cerita tersebut. Hanya saja, sejumlah pihak percaya jika naga dan buaya di pulau tersebut memang ada. Saat ini, Pulau Mintin merupakan salah satu destinasi wisata pemerintah daerah. Pulau ini terletak tidak jauh dari Kota Pulang Pisau. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja. Namun, belum ada yang tertarik menjadikan Pulau Mintin untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata.