Ternyata Ini Alasan Otak Kita Mengira Boneka Jailangkung Bergerak Sendiri

Ternyata Ini Alasan Otak Kita Mengira Boneka Jailangkung Bergerak Sendiri

Alpandi Pinem
2020-10-05 19:42:20
Ternyata Ini Alasan Otak Kita Mengira Boneka Jailangkung Bergerak Sendiri
Ilustrasi Jelangkung (Istimewa)


Jelangkung sudah dikenal luas di Indonesia karena cerita yang turun temurun serta melalui debut film horor Indonesia Jailangkung pada tahun 2001, 2003 dan terakhir 2007. Jelangkung sendiri biasanya dibuat dari sebuah gayung air yang umumnya terbuat dari tempurung kelapa yang didandani pakaian dan bergagang batang kayu.

Saat pemanggilan itu dilakukan ada mantra yang disebutkan dengan irama tertentu. “Jelangkung..jelangkung, datanglah ke pestaku. Datang tak dijemput, pulang tak di antar.” Demikian bunyi syair yang dianggap akan mendatangkan roh itu.

Peneliti di Denmark meriset tentang aspek psikologis dari kenapa pengguna ouija, atau dalam kasus di Indonesia berupa boneka jailangkung, merasa seakan sebuah arwah benar-benar menggerakan planchette (alat penunjuk, dalam hal jailangkung berupa boneka) dan mengirimkan sebuah pesan.

Ada teori bahwa para pengguna tanpa disadari bergantian menggerakan planchette, secara tidak langsung menciptakan pesan secara acak, tapi seiring waktu, menjadi mudah ditebak pesannya. Lewat sebuah studi, peneliti Marc Andersen dari Aarhus University Denmark bersama para koleganya menghadiri sebuah konferensi papan Ouija dan menempelkan alat pelacak pergerakan mata di beberapa papan.

Baca Juga : Kisah Seram Makhluk Zozo yang Serupa Iblis Muncul dari Papan Ouija

Ini pertama kalinya papan Ouija diteliti di luar sebuah lab psikolog. Pergerakan mata 40 peserta direkam dalam dua kondisi seiring mereka berpartisipasi dalam pasangan. Satu, ketika mereka menggunakan papan Ouija secara normal selama 10 menit, dan dalam kondisi “sukarela” yaitu ketika mereka mengeja huruf dan kata yang diberikan oleh peneliti.

Andersen dan koleganya tertarik meneliti pergerakan mata ketika peserta melirik sebuah huruf sebelum alat tunjuknya mendarat di huruf yang sama. Ini menyiratkan bahwa pengguna papan tahu ke mana alat tunjuk akan bergerak, dengan asumsi bahwa mereka memang bermaksud memilih huruf tersebut.

Tidak mengherankan bahwa peserta melakukan lebih banyak gerakan mata prediktif dalam kondisi sukarela—mereka tahu ke mana mereka dan rekan akan menggerakan alat tunjuknya, dan sering kali melirik ke huruf yang pas terlebih dahulu. Gerakan mata prediktif ini jauh lebih jarang terjadi (38 persen lebih jarang) ketika papan Ouija digunakan secara normal.

Banyak gerakan yang kita lakukan merupakan hasil prediksi otak atas konsekuensi gerakan tersebut. Jadi tidak heran ketika peserta lebih tidak bisa memprediksi gerakan alat tunjuk dalam kondisi papan normal, mereka tidak segitu berkomitmen terhadap gerakannya.

Baca Juga : Jangan Coba-coba, Ternyata Ini Mantra Jelangkung yang Asli

Dua detail kunci dalam kondisi papan Ouija bisa menjelaskan kenapa gerakan-gerakan yang terlihat acak justru bisa menciptakan pesan yang bermakna. Satu, ketika melihat apakah salah satu dari peserta melakukan gerakan mata prediktif, tingkat prediksinya sama tingginya dengan mereka dalam kondisi sukarela.

Dengan kata lain, dalam setiap pergerakan alat tunjuk, minimal satu orang biasanya tahu ke mana alat tersebut akan bergerak. Dua, tingkat prediksi meningkat dalam kondisi papan Ouija normal, tapi tidak dalam kondisi sukarela, dengan asumsi peserta semakin sadar bahwa pilihan gerakan bermakna yang tersedia semakin berkurang.

Jadi penjelasan di balik kenapa papan Ouija seolah bergerak sendiri secara mengerikan dan menyampaikan pesan tidak jelas adalah karena peserta secara tidak sadar menggerakan alat tunjuk secara bergantian. Barangkali dalam hal jailangkung yang terjadi kurang lebih sama dengan itu.

Banyak orang tidak sadar akan kontribusi gerakan mereka, dan pergerakan partner memberikan kesan bahwa alat tunjuknya bergerak sendiri. (Penjelasan ini konsisten dengan penelitian lampau yang menunjukkan bahwa manusia cenderung meremehkan kekuatan pergerakan diri sendiri dibanding orang lain).

Baca Juga : Berani Coba? Inilah Permainan Ouija, Papan yang Digunakan Memanggil Hantu

Dan yang terakhir, keyakinan peserta juga memiliki efek retrospektif terhadap (kurangnya) kendali mereka akan pergerakan. Para peneliti menemukan bahwa peserta yang lebih meyakini bahwa papan Ouija bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan hantu dan arwah akan cenderung mengatakan bahwa mereka merasa alat tunjuknya bergerak sendiri.

Jadi kalau nanti kalian main jailangkung lalu mendapati si boneka bergerak sendiri ke sana kemari, jangan langsung mengira itu berarti si arwah yang datang tak diundang sudah datang dan berada bersama-sama kalian. Bisa jadi, seperti kata penelitian, itu adalah gerak kolektif yang kalian lakukan pada si boneka. Kecuali, kalau si boneka gerak sendiri tanpa ada yang memegang.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30