Badminton World Federation (BWF) telah menunda beberapa kejuaraan di tahun 2020 ke tahun 2021 diantaranya Piala Thomas & Uber Cup, serta turnamen seri Asia lainya yang terdiri dari Asian Open 1, Asian Open II dan World Tour Finals.
Disisi lain pengurus pusat persatuan bulutangkis seluruh Indonesia (PPPBSI) telah menentukan lima turnamen yang akan menjadi prioritas mereka pada tahun 2021.
Penentuan ajang prioritas itu merupakan langkah PBSI mengatasi padatnya kalender kejuaraan ditahun 2021.
Penerapan prioritas ini juga berlaku dalam pengiriman pemain ke turnamen, dan lima turnamen yang di prioritaskan PBSI adalah Olimpiade Tokyo, Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan All England.
"Banyak turnamen yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada tahun 2020 dan kami menghargai keputusan BWF karena pertimbangan utama pasti kesehatan dan keselamatan atlet," ujar Susi Susanti.
"Antisipasi dari PBSI adalah pengaturan penetapan target dan pengiriman pemain, mana saja yang harus diutamakan."
"Terutama mereka yang masih butuh poin ke Olimpiade, tentu akan beda dengan mereka yang sudah amankan tiket Olimpiade, seperti Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon), misalnya," ujar Susy.
Susy juga mengatakan bahwa para atlet juga harus mengantisipasi padatnya jadwal pertandingan tahun depan dengan menjaga kondisi.
Ia berharap bahwa para atlet mampu mempersiapkan diri sebaik mungkin, khususnya jelang turnamen-turnamen penting ditahun 2021.
Disisi lian Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan bukan tidak mungkin untuk menyelenggarakan major events tersebut di tahun 2021. Bisanya Piala Thomas & Uber dimainkan di tahun genap, sedangkan Piala Sudirman di tahun ganjil.
Kejuaraan Dunia juga biasanya tidak dimainkan di tahun penyelenggaraan olimpiade, namun karena tahun ini olimpiade diundur, maka jadwal kejuaraan dunia tahun depan tetap ada.
"Ini merupakan tantangan buat kami, tapi kami yakin bahwa semuanya mungkin. Kami akan mengatur ulang jadwal dan kalender kejuaraan tahun depan untuk membuat event-event ini bisa dilangsungkan," ujar Lund
"Kami tidak bisa menjanjikan apapun di tahun 2021, meskipun sudah banyak prediksi seperti adanya vaksin, bagaimana dunia akan berjalan normal kembali di 2021, inilah yang kami monitor terus sehingga kami bisa merencanakan berbagai skenario dan pilihan untuk menyelenggarakan turnamen sesegera mungkin," jelas Lund.
Ia juga mengatakan kita tidak bisa melupakan pemain pelapis yang juga butuh wadah untuk pertandingan. Ini menjadi pr BWF, selain memfasilitasi turnamen bagi para pemain top lewel.