Kuburan rupanya tidak semua berada di daratan, karena ada sejumlah kuburan tak biasa yang berada di dalam air. Dimana saja dan kisah apa dibalik kuburan-kuburan air itu?
Berikut 5 kuburan di dalam air:
1. Kuburan Tengkorak Keramat
Kuburan Tengkorak Keramat (foto: Listverse.com)
Pada 2009 arkeolog melakukan penyelaman ke dasar danau pra-sejarah di Swedia dan menggali Makam Tengkorak Keramat atau Tomb of the Sunken Skulls.
Terletak di bagian timur pantai Danau Vatteran, kuburan itu berisikan koleksi tengkorak berusia 8.000 tahun yang ditancapkan pada tombak.
Peneliti menemukan tengkorak dan pecahan-pecahan batok kepala lainnya, yang berasal dari 11 individu termasuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
Dua tengkorak ditusukkan pada tombak, dan yang lainnya menunjukkan bahwa kepala itu dulunya juga ditombak. Pada kuburan yang dibuat di perairan dangkal danau itu, arkeolog juga menemukan tulang manusia, hewan, alat tanduk, dan batu.
Berbagai macam teori dikemukakan, mencoba memecahkan misteri kuburan tersebut. Beberapa di antaranya menyatakan tengkorak yang ditombak tersebut adalah 'piala' musuh tewas saat pertempuran.
Teori lainnya menyebutkan bahwa danau itu makam cadangan yang dijadikan tempat pembusukan, sebelum akhirnya dikuburkan di dasar danau. Tengkorak itu juga diduga digunakan sebagai alat proses ritual yang biasa dilakukan oleh bangsa Swedia kuno lainnya.
2. Kuburan Gerbang Iblis
Kuburan Gerbang Iblis (foto: Listverse.com)
Sinkhole atau lubang besar Sac Uayum yang terletak di Semenanjung Yucatan, Meksiko, dipercaya merupakan tempat angker. Penduduk desa setempat tak mau mendekati tempat tersebut. Hal itu diakibatkan oleh adanya sebuah legenda yang menyebutkan bahwa lokasi mengerikan itu dijaga oleh iblis.
Makhluk dunia lain itu dikabarkan menculik setiap bocah yang mencoba mendekati tempat tersebut. Namun setelah diteliti tempat tersebut ternyata dipenuhi oleh kerangka manusia.
Lubang besar sedalam 35 meter itu 'memendam' kerangka wanita dengan tengkorak memanjang tak wajar, tulang sapi, batok manusia lainnya, dan tulang belulang yang diduga berasal dari berbagai periode.
Arkeolog menemukan, tulang belulang tersebut tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan ataupun tumbal spiritual. Mereka menduga orang-orang yang diisolasi ke tempat itu mungkin terjangkit wabah. Penduduk memindahkan mereka ke dalam sinkhole tersebut agar penyakit yang mereka derita tidak menyebar pada warga lainnya.
3. Danau Kerangka
Danau Kerangka (foto: Listverse.com)
Danau Roopkund terletak 5.000 meter di atas permukaan laut, di pegunungan Himalaya, India. Ada yang menarik dari tampilan danau beku yang meleleh selama musim panas itu. Selama 1 bulan lamanya, air danau akan meleleh dan mengungkapkan penampakan ribuan kerangka manusia.
'Kuburan Air' itu pertama kali ditemukan pada abad 19, dan kemudian kembali terungkap pada 1942 oleh polisi hutan. Akibat banyaknya potongan tubuh manusia di lokasi itu, danau itu mendapat julukan 'Skeleton Lake'.
Pada 1942 kerangka manusia itu dipercaya merupakan prajurit Jepang. Tapi, hal tersebut dibantah dengan cepat, setelah penelitian menunjukkan usia tulang itu lebih tua.
Uji radio karbon menunjukkan bahwa tulang-belulang tersebut berasal dari 850 SM. Beberapa teori pun bermunculan, mencoba mengungkap bagaimana kerangka itu bisa sampai di Roopkund.
Ada yang mengatakan tulang-belulang itu berasal dari orang yang tewas dalam letusan gunung, ritual bunuh diri, atau serangan musuh yang brutal. Namun, sebuah penelitian pada 2003 menunjukkan bahwa orang-orang itu diduga tewas akibat hujan es yang disertai angin ribut.
Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan kondisi kerangka yang rusak hanya di bagian atas, sementara hampir semua bagian bahu ke bawah utuh.
4. Lubang Hitam
Lubang Hitam (foto: Listverse.com)
Sekelompok penyelam menemukan kerangka manusia yang diduga berasal dari penduduk asli Amerika tertua. Kuburan itu terletak di dalam perairan sebuah gua di Meksiko dan dikenal dengan sebutan Hoyo Negro atau Lubang Hitam.
Kerangka manusia berusia 12.000 tahun tersebut milik seorang wanita, yang disebut 'Naia' oleh para ilmuwan. Naia diduga jatuh dari ketinggian 30 meter dan tewas, saat mencari air di gua kuno yang hampir selalu kering kala itu. Ketinggian air gua tersebut naik antara 10.000 dan 4.000 tahun yang lalu, membanjiri Lubang Hitam dan 'menyembunyikan' jasadnya.
Antropolog telah lama menduga bahwa penduduk Amerika kuno memiliki kesamaan dengan orang Afrika, Australia, dan orang-orang Pasifik Selatan. Penduduk asli AS itu memiliki wajah kecil, mata besar, dahi yang menonjol, hidung pesek, gigi menjongkang.
Naia merupakan contoh dari morfologi kuno yang hasil DNA-nya cocok dengan penduduk asli AS modern. Penelitian gen ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan pada penduduk AS kuno.
5. Rawa Pembantaian
Rawa Pembantaian (foto: Listverse.com)
Ketika arkeolog menggali lahan basah Denmark, Alken Enge, mereka menemukan kuburan massal merupakan tempat pembunuhan lebih dari 1.000 prajurit yang tewas dalam pertempuran 2.000 tahun lalu. Penghuni makam itu berusia sekitar 13 hingga 45 tahun dan dari tulang-tulang mereka dapat dilihat bekas kapak dan tebasan pedang.
Para prajurit itu diduga dibunuh di lokasi yang jauh dengan tempat pemakaman. Hal ini didasari oleh adanya bekas gigitan hewan pada tulang, yang mengartikan mereka dibiarkan di alam terbuka dalam waktu yang lama.
Kemungkinan terbesarnya, para prajurit itu dibiarkan membusuk di medan perang. Sejauh ini, peneliti baru menggali 90 meter persegi lahan dari situs berukuran 3.600 meter persegi itu. Setidaknya mereka menemukan bagian tubuh dari 240 orang.
Selama Abad ke-19 dan ke-20, penggali terus mencari bagian-bagian yang tersisa dari prajurit itu di lokasi tersebut. Teori menyebutkan bahwa jasad prajurit itu dibiarkan tergeletak di medan perang, sebagai persembahan untuk tuhan.
Tidak ada yang tahu asal dari mana asal prajurit yang tulang-tulangnya itu disimpan di lokasi yang dulunya adalah bagian dari Danau Mosso.
Sumber: liputan6