Biografi Liliyana Natsir, Atlet Bulu Tangkis Terbaik Sedekade Versi BWF

Biografi Liliyana Natsir, Atlet Bulu Tangkis Terbaik Sedekade Versi BWF

Yuli Nopiyanti
2020-09-22 22:00:47
Biografi Liliyana Natsir, Atlet Bulu Tangkis Terbaik Sedekade Versi BWF
Legenda Bulutangkis Putri Indonesia Liliyana Natsir (Foto:Dok.Instagram/natsirliliyana)

Biografi Liliyana Natsir atlet bulu tangkis  yang kini terpilih sebagai pemain bulu tangkis putri terbaik versi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Lilliyana Natsir yang berasal dari Manado menorehkan prestasi ditingkat dunia dengan katagori ganda campuran. Diketahui juga sejumlah kejuaraan lain pernah ia raih, bahkan juara dunia juga sudah tiga kali disabetnya.

Liliyana Natsir atau yang biasa disapa Butet atau lily ini adalah wanita kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 9 September 1985 yang merupakan anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis.

Baca Juga: BWF Pilih Liliyana Natsir Sebagai Pebulutangkis Putri Terbaik Sedekade

Butet sudah mencintai dunia bulu tangkis semenjak masih duduk di sekolah dasar dan bergabung di klub bulu tangkis Pisok Manado. Ia sekolah di SD Eben Heazer 2 Manado, namun karena tekatnya untuk dunia bulu tangkis sudah sangat kuat, ia rela tidak meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.


Tekat Butet memang tidak main-main. Setelah lulus SD, Butet memilih untuk pergi ke Jakarta. Dia masuk klub Bimantara Tangkas dan PB Djarum.

Awal karier profesionalnya, Butet berpasangan dengan Vita Marisa untuk partai ganda putri. Tapi saat itu sang pelatih, Richard Mainaky memutuskan Butet untuk berpasangan dengan Nova Widianto di partai ganda campuran sejak tahun 2004.

Ternyata, keputusan pelatih terbukti berhasil. Sejak saat itu pasangan Nova Widianto-Liliyana berhasil meraih banyak gelar seperti Singapore Open (2004), SEA Games (2005, 2007), Juara Taiwan Open (2006), dan Indonesia Open (2005). Yang membanggakan kedua pasangan ini meraih juara dunia di Amerika Serikat (2005) dan Malaysia (2007).

Tahun 2009 menjadi tahun terakhir untuk pasangan itu. Saat itu usia Nova menjadi alasan utama PBSI untuk mengakiri pasangan yang beda usia cukup jauh. Nova waktu itu berusia 35 tahun sedangkan Liliyanan 8 tahun lebih muda.

Tak membutuhkan waktu lama untuk mencari pasangan bagi Liliyana Natsir, terpilihlah Tontowi Ahmad atau yang biasa di sapa Owi untuk menjadi pasangan barunya.

Rupanya pasangan ini cukup cepat untuk berprestasi, terbukti mereka dapat menjuarai turnamen Macau Open Prix Gold tahun 2010.


Pasangan ini pada tahun-tahun berikutnya juga semakin kompak dan berhasil meraih banyak gelar diantaranya juara Malaysia Open GP Gold 2011, Juara Sunrise India Open Super Series 2011, Juara Swiss Open 2012, Runner-Up Yonex Denmark Open 2012 dan masih banyak lainnya. Yang istimewa pasangan ini juga berhasil Juara Dunia di Guangzhou, China.

Baca Juga: AC Milan Berhasil Menumbangkan Bologna 2-0 di Kandang Sendiri

Pasangan ini juga pernah meraih gelar tertingginya yakni pada piala emas ganda campuran Olimpiade Rio De Jeniero 2016, Brazil. Kepulangan mereka di Jakarta disambut bak pahlawan mulai dari Bandara Soetta hingga pawai ke Istana Presiden.

Diketahui bahwa Liliyana Natsir resmi gantung raket pada tahun 2019, setelah dirinya menjadi runner-up di turnamen Indonesia Master.


Sumber:merdeka/tribun/wikipedi


Share :