Kritisi Kebijakan Ekonomi, Kim Jong Un Tembak Mati 5 Pejabat Negara

Kritisi Kebijakan Ekonomi, Kim Jong Un Tembak Mati 5 Pejabat Negara

Ahmad
2020-09-14 09:00:00
Kritisi Kebijakan Ekonomi, Kim Jong Un Tembak Mati 5 Pejabat Negara
Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea, Kim Jong Un. Foto: Reuters

Pemimpin tertinggi Korea Utara,  Kim Jong-un, dilaporkan telah mengeksekusi lima pejabat di Kementerian Ekonomi setelah mereka mengkritik kebijakan pemimpin tertinggi negara tertutup itu.

Pejabat partai komunis dieksekusi mati oleh regu tembak pada 30 Juli 2020, setelah mereka berbicara tentang kebijakan ekonomi rezim yang telah membuat negara itu menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

Rincian percakapan mereka dikatakan telah dilaporkan kembali ke atasan mereka sebelum mereka dipanggil ke sebuah pertemuan dan ditangkap oleh polisi rahasia.

Baca Juga: Ini Isi Koordinasi Satgas COVID-19 dengan DKI soal RS Rujukan, Hasilnya Mengejutkan

Dilansir dari CNN, Minggu 13 September 2020, kelima pria tersebut, yang menghadiri pesta makan malam, secara terbuka membahas ekonomi yang stagnan serta perlunya reformasi industri karena terus memproduksi sedikit barang konsumsi untuk warganya yang miskin.

Kepala Kementerian Ekonomi, serta Kim Jong-un sendiri, diberitahu tentang komentar tersebut sebelum pihak berwenang meluncurkan penyelidikan internal.

Para pejabat yang tidak menaruh curiga dipanggil ke sebuah pertemuan sebelum mereka ditangkap, dipaksa untuk mengaku melakukan tindakan yang merusak rezim, dan dieksekusi.

Menurut laporan Daily NK, mengatakan bahwa keluarga mereka dipindahkan ke kamp tahanan politik di Yodeok, Hamgyeongnam-do, yang terkenal karena menampung para pembangkang.

Eksekusi yang dituduhkan telah memicu kekhawatiran bahwa pembersihan telah kembali setelah awalnya menyapu negara itu pada tahun 2011 menyusul kematian mantan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-il.

Baca Juga: Profil Audi Marissa yang Menikah Beda Agama dengan Anthony Xie

Lebih kejamnya lagi, Kim juga disebut pernah memamerkan jenazah pamannya sendiri, di mana jasad tak berkepala itu diperlihatkan kepada sejumlah pejabat senior negara, menurut penuturan Donald Trump dalam sebuah buku biografi sang presiden AS yang akan terbit.

Jang Song Thaek, paman pemimpin Korea Utara dan salah satu tokoh yang sangat kuat di dalam rezim, 'disingkirkan' atas tuduhan makar dan korupsi pada tahun 2013, dalam apa yang secara luas dipandang sebagai praktik penegakan kekuasaan tanpa ampun dari Kim Jong-un, demikian seperti dikutip dari the Japan Times, Minggu 13 September 2020.



Sumber: CNN, Liputan 6


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30