Peningkatan kasus corona selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat saat ini tegah mengkaji opsi memberlakukan kembali pembatasan sosial bersekala besar (PSBB).
Pemkot Bandung juga akan membahas hal ini dalam rapat terbatas yang akan dilakukan bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Bandung besok, Jumat 11 September 2020.
Baca Juga: Fakta-fakta PSBB Total DKI Jakarta, dari Ganjil Genap Ditiadakan hingga Rumah Ibadah Ditutup
Wali Kota Bandung Oded M Danial di Bandung juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak bisa langsung memutuskan hal tersebut karena perlu kajian mendalam serta mempertimbangkan aspek lainnya.
“PSBB nanti lihat perkembangannya, relaksasi insyallah nanti dibahas,” kata Oded di Bandung pada Selasa 8 September.
Oded juga mengatakan bahwa, pihaknya juga tidak mungkin langsung menutup sejumlah kantor pemerintahan maupun kantor dinas yang ada di lingkungan Pemkot Bandung, terkait adanya 117 pegawai yang terinfeksi COVID-19.
“Tidak semata-mata langsung lockdown Balai Kota. Saya sedang kaji dan akan berikan kebijakan. Ya, sekarang paling WFH,” jelasnya.
Namun di sisi lain Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan pengkajian terhadap penerapan PSBB pasti akan dibahas.
Hanya saja, kemungkinan penerapan PSBB cukup kecil, pihaknya mempertimbangkan akan memperketat AKB.
“Pasti, kan besok di ratas. Cuman apakah PSBB atau AKB yang diperketat, nanti kitakan nyiapin bahan nih. Pimpinan lah yang ambil kebijakan,” katanya.
Baca Juga: Epidemiolog Minta PSBB Total di Wilayah Penyangga Ibu kota, Ini Alasannya
“Karena kalau PSBB kan jenjangnya harus seijin lagi menkes dan sebagainya. Kalau kita kecenderungan mungkin dari hasil kita, AKB yang diperketat,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa mengenai teknis pengetatan pada AKB, pihaknya kini masih akan menyiapkan. Keputusan kemungkinan akan di sampaikan usai ratas besok.
“Cuma modelnya bagaimana hari ini saya mau bicarakan. Besok keputusannya dari pimpinan,” ungkapnya.
Sumber:detik/suara/pikiranrakyat