Bagi warga Banyuwangi nama Wirdjo bagaikan momok yang pernah menggores hati dan membuat ciut siapapun yang mendengar nama ini. Bagaimana tidak sosok Wirdjo pernah membuat geger Kota Banyuwangi.
Anak-anak sekolah sampai dipulangkan, toko-toko pun ditutup, jalanan sepi bak kota mati. Warga Banyuwangi ketakutan berlarian bersembunyi di dalam rumah.
Lalu siapakah Wirdjo dan mengapa sosok ini sampai membuat geegr satu kota Banyuwangi?
Baca Juga: Dicap Angker, Begini Cerita Mistis Pasar Sanglah di Bali
Wirdjo merupakan seorang petani berusia 40 tahun. Tinggal di Desa Banjarsari, Wirdjo merupakan seorang pria yang dikenal baik oleh warga namun disisi lain Wirdjo juga memiliki temperamen yang tinggi.
sebagai sosok yang sangat tempramen. Ia bisa langsung mengacungkan celurit hanya karena diberitahu sedikit. Ditambah lagi ia juga gemar sekali mabuk dan main judi. Kehidupannya pun juga tak baik terutama secara ekonomi.
Wirjo kalau menurut cerita yang ada, sebenarnya cukup kaya karena punya banyak warisan. Tapi, hobi laknatnya itu membuat diri dan keluarganya hidup dalam keprihatinan.
Tak hanya tukang marah dan apa-apa celurit, Wirdjo juga diceritakan punya watak yang angkuh dan gengsian. Ia sangat tersinggung kalau dibanding-bandingkan soal harta.
Sayangnya, sifat gengsi besarnya itu tak dibarengi dengan usaha. Masih saja Wirdjo mabuk dan berjudi. Pertengkaran pun jadi makanan sehari-hari di keluarga ini. Dan seperti biasa, ujung-ujungnya ia selalu mengancam dengan clurit.
Baca Juga: Cerita Misteri Bangkai Kapal Liberty di Bali, Dipercaya Dihuni Arwah Tentara Amerika
Entah, mungkin akibat pertengkaran, Wirdjo kerasukan iblis, yang jelas si pria paruh baya ini terlihat sangat marah dan ingin menghabisi nyawa semua orang. Benar saja, ketika baru keluar rumah dan melihat dua bocah bermain di depan rumahnya, Wirdjo langsung memburunya dengan clurit. Sret, satu bocah tewas sedangkan si temannya berhasil kabur.
Tak puas dengan membunuh bocah 4 tahun, Wirdjo mampir ke rumah tetangganya yang bernama Maskur. Tanpa banyak kata, Wirjo membunuh istri Maskur yang tengah masak ketika itu. Disabetnya leher wanita tersebut dengan celurit sampai hampir putus. Puas membunuh tetangganya, Wirjo pun keluar dan mulai menebarkan ancaman kepada setiap orang yang ditemuinya.
Setelah dari rumah Maskur, tercatat Wirdjo menghabisi banyak sekali tetangganya. Misalnya saja beberapa orang petani yang ada di sawah, seorang siswa SMP, dan juga anggota Kamra. Total sudah 20 orang tewas di tangan Wirdjo.
Banjarsari, nama desa tempat kejadian, bak ladang pembantaian di mana banyak orang tergeletak dengan leher mau putus.
Ketakutan langsung menaungi desa ini. Orang-orang yang sebelumnya berlalu-lalang, buru-buru masuk rumahnya masing-masing, menguncinya rapat-rapat, dan berharap Wirdjo masih punya sedikit kewarasan untuk mengampuni mereka. Jalanan di Banjarsari sangat sepi kecuali penduduk yang repot mengurusi mayat-mayat korban Wirdjo yang bergelimpangan.
Suasana mengerikan di Banjarsari tak hanya mencekam saat kejadian, tapi juga sesudahnya. Bagaimana tidak, Wirdjo tidak pernah tertangkap dan masih berkeliaran. Ia masih sama kesetanannya seperti sebelumnya. Warga benar-benar ngeri kalau sewaktu-waktu Wirdjo mendatangi rumah mereka.
Baca Juga: Cerita Misteri Legenda Mak Lampir Si Cantik yang Menjadi Buruk Rupa Karena Cinta
Aparat pun akhirnya turun untuk memburu Wirdjo. Polisi dan anjing-anjingnya, serta para tentara melakukan pencarian meluas untuk menemukan pria ini. Perburuan cukup lama dilakukan hingga akhirnya sang pria pun berhasil ditemukan.
Wirdjo ditemukan dalam keadaan tewas bunuh diri dengan menjerat lehernya sendiri dengan sabuk. Kabar kematian Wirdjo pun menyebar luas. Warga pun menyambutnya dengan kelegaan luar biasa, tapi ada juga yang malah takut mengingat Wirdjo katanya tak gampang mati.
Tak hanya tentang perbuatan kejinya, ternyata di masyarakat beredar desas-desus kemisteriusan Wirdjo yang tak kalah bikin merinding. Misalnya saja rumor kalau Wirdjo punya ilmu kebal. Ketika membunuhi orang-orang sebenarnya Wirdjo juga mendapatkan perlawanan, tapi pria itu kebal dengan apa pun. Kematiannya sendiri juga karena bunuh diri bukan dibunuh.
Tak hanya itu, konon katanya Wirjo meminum darah bocah korban pertamanya sebelum membantai orang-orang. Ia dikabarkan juga berpuasa selama 40 hari sebelum mulai melakukan pembantaian keji itu. Misteri ini tentu tidak bisa dipastikan kebenarannya. Tapi, banyak warga Banjarsari yang mempercayai hal tersebut.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana rasanya jadi warga Banjarsari ketika Wirjo beraksi. Pasti sangat mengerikan dan penuh dengan ketakutan. Apalagi ditambah pemandangan korban-korban dengan kepala nyaris putus yang bergelimpangan di jalan. Untungnya, sang jagal pada akhirnya mati dan selesailah teror gila yang mencekam itu.
Sumber: boombastis