Imunitas Wanita Lebih Kuat Hadapi Infeksi Virus Corona hingga Eijkman akan Uji Klinis Vaksin 2021

Imunitas Wanita Lebih Kuat Hadapi Infeksi Virus Corona hingga Eijkman akan Uji Klinis Vaksin 2021

Ahmad
2020-08-31 17:23:52
Imunitas Wanita Lebih Kuat Hadapi Infeksi Virus Corona hingga Eijkman akan Uji Klinis Vaksin 2021
Foto: Shutterstock

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature mencatat bahwa secara global pria menyebabkan sekitar 60 persen kematian akibat Covid-19. 

Sebuah studi baru saja membuktikan alasan mengapa pria lebih rentan mengalami sakit parah karena infeksi virus corona.

Terutama pria yang lebih tua, memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk meninggal akibat virus dibandingkan wanita pada usia yang sama, tetapi para ilmuwan belum dapat menentukan dengan tepat penyebabnya.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa pria dan wanita memang mengembangkan berbagai jenis respons kekebalan terhadap Covid-19," kata penulis utama studi tersebut Akiko Iwasaki, seorang profesor di Universitas Yale, dalam sebuah video dikutip dari AFP, 31 Agustus 2020.

Baca Juga: Ada Tambahan 2.743, Kasus Positif Corona jadi 174.796 Positif, 125.959 Lainya Sembuh

Para peneliti telah mengumpulkan sampel hidung, air liur, dan darah dari subjek kontrol yang tidak terinfeksi dan pasien dengan penyakit yang dirawat di Rumah Sakit Yale New Haven di Amerika Serikat.

Mereka kemudian memantau pasien untuk melihat tanggapan kekebalan mereka. Para peneliti menemukan bahwa wanita meningkatkan respons imun yang lebih kuat yang melibatkan limfosit T, yang merupakan jenis sel darah putih yang dapat mengenali virus dan menghilangkannya.

Hal ini juga terjadi pada wanita yang memiliki usia lebih tua. Sebaliknya, pria yang lebih tua memiliki aktivitas sel T yang lebih lemah-semakin tua mereka, semakin lemah responsnya.

"Untuk pria, misalnya "kita harus meningkatkan respons sel T mereka dengan vaksin, sementara wanita dapat diberikan pengobatan untuk meredam respons sitokin,"  kata Iwasaki.

Hanya saja penelitian ini dianggap masih memiliki kelemahan dan keterbatasan.

Pertama, ukuran sampel relatif kecil, dengan total 98 pasien. Usia rata-rata pasien juga tinggi, sekitar enam puluh tahun.

Disaat yang sama, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan, Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 terus dikembangkan. Amin menuturkan, Vaksin Merah Putih akan diuji coba pada hewan sekitar tiga bulan lagi.

"Saat ini kami sedang menunggu ekspresi dari protein tersebut dalam bentuk antigen protein rekombinan itu. Dan nanti Insya Allah dalam dua atau tiga bulan ke depan kami akan uji pada hewan," kata Amin dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Senin 31 Agustus 2020.

Baca Juga: 100 Dokter Meninggal Akibat Corona, IDI Berduka hingga Netizen Meradang

Selanjutnya, Vaksin Merah Putih ditargetkan akan memasuki tiga tahapan uji klinis pada 2021.

Eijkman sebagai pemimpin konsorsium Vaksin Merah Putih berupaya agar seluruh tahap uji selesai lebih cepat.

"Diharapkan pada Februari atau Maret tahun 2021 kami sudah bisa memberikan sheet vaksinnya kepada Bio Farma untuk proses selanjutnya, termasuk untuk uji klinis 1, 2, dan 3," paparnya.

"Walaupun demikian, kami berupaya untuk bisa menghemat waktu untuk melakukan beberapa proses nanti secara paralel," imbuh Amin.




Sumber: CNN, Kompas


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30


Hasil Riset Puspenpol Sebut FYP TikTok Jadi Game Changer Politik Indonesia

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 14, 2024 13:02:26


Foto: GBK Jadi Lautan Biru di Kampanye Prabowo-Gibran

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 10, 2024 20:14:24