Mengerikan! Kisah Mistis Pelaku Pesugihan Diminta Pelihara Kera Hingga Rela Jadi Tumbal di Jatim

Mengerikan! Kisah Mistis Pelaku Pesugihan Diminta Pelihara Kera Hingga Rela Jadi Tumbal di Jatim

Alpandi Pinem
2020-08-31 16:58:55
Mengerikan! Kisah Mistis Pelaku Pesugihan Diminta Pelihara Kera Hingga Rela Jadi Tumbal di Jatim
Ilustrasi Hutan Kera (Istimewa)


Pesugihan adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras. Praktik pesugihan dapat dilakukan dengan beragam cara. Pesugihan adalah satu dari sembilan pintu setan yang mengorbankan orang-orang terdekat pelaku untuk dijadikan tumbal kepada setan atau sesembahan.

Rasa nafsu ingin kaya dalam waktu singkat membuat seseorang khilaf dan mencari jalan pintas, seperti meminta kekayaan kepada mahluk gaib. Banyak orang yang kemudian tergiur karena hasil dari pesugihan ini dianggap dapat memenuhi kebutuhan mereka atau bahkan lebih. Padahal dibalik hasil yang dijanjikan oleh pesugihan, sebenarnya terdapat bahaya yang siap mengancam pelakunya.

Bahkan ketika mengikrarkan diri pada setan, maka akan ada tumbal yang harus dikorbankan. Jika tidak dilaksanakan, petaka pun akan datang menghampiri. Entah secara langsung atau pun secara perlahan. Tapi yang jelas, petaka tersebut pastilah datang.

Seperti halnya kisah pesugihan kethek atau kera yang berada di Ngujang, Tulungagung, Jawa Timur. Pesugihan ini menggunakan perantara kera untuk memberikan kekayaan. Para pelaku pesugihan wajib memelihara kera yang konon telah diberikan oleh makhluk gaib.

Baca Juga : Merinding! Kisah Seram Bayi Aborsi yang Digunakan Untuk Pesugihan, Ternyata Segini Mahar yang Diperoleh

Baca Juga : Ini Kisah Seram Pesugihan yang Berujung Maut Jika Menolak Menumbalkan Anak

Baca Juga : Ini 5 Bentuk Tumbal yang Sering Dikorbankan Jika Kamu Lakukan Pesugihan


Tentu setiap pesugihan harus menggunakan tumbal. Para pelaku pesugihan ini harus melakukan perjanjian dengan makhluk gaib untuk menumbalkan dirinya sendiri. Dimana, mitosnya di Jawa Timur tepatnya di Ngujang, Tulungagung ada sebuah pesugihan yang melibatkan kera atau monyet yang bisa membuat seseorang cepat kaya. Syarat melakukan pesugihan ini, pelaku harus merelakan dirinya menjadi tumbal untuk makhluk gaib di sana.

Tepatnya di Ngujang, selatan Sungai Brantas terdapat sebuah pemakaman yang disebut warga sekitar angker ini kerap didatangi orang-orang yang berminat bersekutu dengan makhluk gaib. Syarat dari pesugihan ini, mereka para pelaku pesugihan diminta memelihara kera yang telah diberikan oleh makhluk gaib. Apabila ada perjanjian yang dilanggar, akibatnya nyawa pelaku pesugihan diambil oleh makhluk gaib karena dijadikan tumbal.

Sebelum dihadiahi seekor monyet, si pemuja diminta melakukan ritual terlebih dahulu. Dan setiap tahun pada tanggal 1 Suro, semua orang yang pernah mencari pesugihan di sana, dimintai sumbangan tertentu untuk mengadakan ritual semacam selamatan. Semua orang yang pernah mencari pesugihan di sana akan diundang dalam acara selamatan tersebut.

Warga sekitar pemakaman percaya jika kemunculan para kera tersebut berawal dari mitos adanya dua santri yang dikutuk oleh kiai. Kutukan tersebut diucapkan oleh kiai karena santri (perempuan dan laki-laki) tak pernah mengikuti pengajian dan bermain di pemakaman.

Baca Juga : Seram! Beberapa Orang Ini Mengaku Pernah Bekerjasama Berhubungan Seks dengan Hantu, Ada yang Sampe Merasa Menikmati Sekali Lho

Baca Juga : Waspada! Ini Bahaya dari Pesugihan yang Bisa Bikin Cepat Kaya, Salah Satunya Keluarga Jadi Tumbal

Baca Juga :  Seram! Ini Beberapa Gunung di Indonesia yang Menjadi Tempat untuk Cari Pesugihan


Akhirnya dua santri tersebut menjelma menjadi kera yang menghuni pemakaman itu karena tak mendengar nasihat sang kiai. Kedua santri itu, konon menjadi monyet yang hidup di sekitar makam Desa Ngujang. Monyet yang sering terlihat di sekitar makam Ngujang itu, adalah keturunan dari dua santri yang dikutuk menjadi monyet oleh kiai pondok tersebut.

Versi lain menceritakan jika kera-kera tersebut adalah jelmaan para tumbal pesugihan yang sudah melakukan perjanjian seumur hidup dengan makhluk gaib. Singkatnya, tumbal tersebut adalah siluman.

Selain itu, banyak yang yakin jika kera tersebut dilindungi hal gaib dari murid kesayangan Sunan Kalijaga yaitu Eyang Sentono Renggo. Sosok Eyang Sentono juga dikenal melakukan babat alas di Ngujang. Kera-kera tersebut dianggap keramat oleh warga sekitar, sehingga warga tak berani mengusir atau pun mengganggu keberadaan kera tersebut.

Hingga sampai saat ini, masih banyak warga yang berkunjung ke pemakaman tersebut untuk melakukan pesugihan. Padahal, seperti yang kita tahu, melakukan pesugihan adalah perbuatan yang berbahaya karena bersekutu dengan makhluk gaib. Mereka tega menumbalkan dirinya sendiri demi mendapat kekayaan.


Share :