Waduh, KTP Warga Mojokerto Ditemukan di Sarang ISIS Yaman, Begini Kronologinya

Waduh, KTP Warga Mojokerto Ditemukan di Sarang ISIS Yaman, Begini Kronologinya

Ahmad
2020-08-31 13:58:24
Waduh, KTP Warga Mojokerto Ditemukan di Sarang ISIS Yaman, Begini Kronologinya
Foto: Twitter/Natsecjeff

Sebuah video pemberontak Houthi menggeledah persembunyian teroris di Provinsi Al Bayda, Yaman viral di medsos. Dalam video ini, militan Houthi menemukan KTP diduga milik warga Kabupaten Mojokerto dan beberapa lembar uang rupiah di sebuah rumah.

Video viral diunggah akun Twitter @Natsecjeff pada Sabtu 29 Agustus 2020 pukul 12.51 WIB. Akun ini mengunggah 4 rekaman video sekaligus.

Salah satu video merekam pemberontak Houthi menggeledah sebuah rumah. Akun @Natsecjeff menyebut video ini direkam di Provinsi Al Bayda, Yaman.

Baca Juga: Baru Tiba di Korasia, Timnas Indonesia U-19 Asuhan Shin Tae-yong Langsung Gelar Latihan

Militan Houthi menemukan bendera teroris ISIS di rumah tersebut. Yang mengejutkan, di dalam rumah itu juga ditemukan beberapa lembar uang rupiah. Yaitu pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, serta Rp 5.000.


Tidak hanya itu, mereka juga menemukan sebuah KTP warga negara Indonesia (WNI). Tampak kartu identitas ini bukan jenis KTP elektronik. Masa berlakunya sampai 24 Desember 2013. Diduga KTP tersebut milik warga Kabupaten Mojokerto.

Karena tertulis nama Syamsul Hadi Anwar, warga Japan Raya Jalan Basket blok NN 15, RT 1 RW 12, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Namun, belum dapat dipastikan kebenaran identitas tersebut.

"Houthi video footage from its recent ops against AQAP and IS in al-Bayda. #Yemen (Rekaman video Houthi dari operasi terakhirnya melawan AQAP dan ISIS di Al Bayda, Yaman)," tulis akun @Natsecjeff menjelaskan video tersebut, Senin 31 Agustus 2020.

Sayangnya, belum diketahui pasti kapan video tersebut direkam. Berdasarkan data pada situs resmi Perum Peruri, uang kertas pecahan Rp 10.000 dalam video tersebut diedarkan di Indonesia tahun 2005. Sedangkan pecahan Rp 5.000 dan Rp 2.000 diedarkan di tanah air tahun 2001 dan 2009.

Baca Juga: 100 Dokter Meninggal Akibat Corona, IDI Berduka hingga Netizen Meradang

Ada kemungkinan video tersebut diambil antara 2014 sampai 2020. Karena pemberontakan Houthi di Yaman pecah pada 2014 lalu. Pada rentang waktu tersebut, uang kertas pecahan Rp 10.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000 memang sudah beredar.

Pada pemberontakan 2014, militan Houthi menggulingkan pemerintahan Yaman. Namun, pemerintahan Yaman kembali tegak setelah dibantu Arab Saudi.

Selain memberontak ke pemerintah, militan Houthi juga berperang dengan Alqaeda dan ISIS, dua kelompok teroris besar di dunia.

Sampai berita ini ditulis, belum ada respon dari kemenerian luar negeri atau pemerintah terkait penemuan KTP warga Mojokerto tersebut.




Sumber: Twitter, Detik


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30