Rasulullah Nabi Muhammad SAW menyebut Muharam sebagai bulan Allah (Syahrullah). Pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah termasuk menjalani puasa Muharram.
Puasa tasua merupakan salah satu puasa sunah yang dilakukan di bulan Muharam. Selain itu, ada pula puasa asyura yang juga sunah dilaksakan saat bulan pertama di tahun Islam.
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam." (HR Muslim nomor 1163).
Baca Juga: Kenali Happy Hypoxia Gejala Baru COVID-19 yang Sangat Mematikan
Puasa tasua adalah puasa sunah yang dikerjakan pada 9 Muharram. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu 10 Muharram.
Ini karena di hari yang sama yaitu tanggal 10 Muharam, orang-orang Yahudi juga melakukan puasa.
Berikut niat puasa tasua:
Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatit tasu'a lillahi ta'aalaa
Baca Juga: Pengumuman, Wisata Gunung Bromo Kembali Dibuka di Tengah Pandemi, Begini Aturanya
Artinya:
"Aku berniat puasa sunah tasua esok hari karena Allah."
Makna Puasa Tasua
Puasa Tasua ini dikerjakan agar tidak menyerupai ibadah orang Yahudi. Ibnu Abbas RA berkata:
"Ketika Rasulullah SAW melakukan puasa ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan puasa ‘Asyura, para sahabat berkata: ‘Wahai Rasulullah, hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.' "Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharram." Belum tiba setahun, ternyata Rasulullah SAW keburu wafat." (HR Muslim).
Sumber: Tribunnews, Liputan 6