Sebuah penelitian menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 dapat bertahan pada daging dan ikan beku hingga tiga pekan.
Penelitian yang dilakukan di Singapura ini menjadikan potongan ikan salmon, daging ayam, dan daging babi sebagai sampel. Peneliti menempelkan sampel virus ke dalam daging.
Daging dan ikan disimpan dalam suhu udara -4 derajat Celcius dan -20 derajat Celcius. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa virus masih terus bertahan setelah 21 hari.
Baca Juga: Gokil, 100 Turis Desa Bugil di Prancis Positif Corona
"Impor makanan yang terkontaminasi dan kemasan makanan bisa jadi salah satu sumber pandemi," tulis para peneliti, dilansir dari CNN, Selasa 25 Agustus 2020.
Peneliti tersebut, mengatakan bahwa penularan melalui makanan yang terkontaminasi tetap tak menjadi rute penularan utama.
Namun peneliti mengingatkan agar setiap negara mewaspadai potensi pergerakan barang yang terkontaminasi.
Sering mencuci tangan dan membersihkan peralatan secara menyeluruh tetap menjadi hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.
Penelitian ini membuat hipotesis bahwa pekerja di pabrik pengolahan daging berpotensi menjadi vektor penyebaran virus. Penelitian yang diunggah di laman BioRxiv ini belum melalui tahapan penelusuran sejawat atau peer-review.
Baca Juga: Viral, Tak Diizinkan Pacaran, Dua Sejoli di Palembang Tewas Setelah Terjun ke Sungai Musi
Mengutip Forbes, virus sangat berbeda dengan bakteri. Virus tidak dapat bertahan hidup sendiri tanpa inang hidup. Potensi penularan setelah mengonsumsi makanan tertentu dinilai berisiko kecil.
Center for Disease and Prevention Control (CDC) sendiri hingga saat ini menegaskan, belum ada bukti yang cukup untuk menyebutkan bahwa Covid-19 dapat menular melalui konsumsi makanan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengeluarkan pernyataan tetang keamanan pangan di tengah pandemi. WHO menjelaskan bahwa sangat tidak mungkin seseorang tertular Covid-19 dari makanan.
Sumber: CNN, Kompas