Momen kehamilan merupakan hal paling dinantikan oleh suami istri. Ketika dinyatakan hamil, mereka akan sangat menjaga sang cabang bayi apapun yang terjadi. Sebab janin dalam rahim masih sangat rentan dan dapat berakibat pada keguguran.
Keguguran sendiri bisa terjadi karena faktor gizi, atau aktivitas fisik yang berat. Namun benarkah selain hal-hal tersebut, konon janin ibu hamil juga bisa terganggu oleh makhluk-makhluk tak kasat mata?
Baca Juga:
Cerita Mistis Mantan Anggota TNI, Mengaku Pernah Menangkap Babi Ngepet dengan Cara Bertelanjang
Cerita Horor Tukang Gali Kubur di Jakarta, Kerap Melihat Hantu Tanpa Kepala hingga Wanita Hamil
Kisah Misteri Rumah Mewah di Depok, Penghuninya Sering Ditakuti oleh Makhluk Gaib
Awal 2019 masyarakat dihebohkan oleh pemberitaan mengenai hilangnya janin dari rahim seorang ibu hamil. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dimana seorang ibu muda tiba-tiba kehilangan janin di kandungannya ketika memasuki usia 9 bulan. Ada lagi ibu muda berusia 22 tahun, dia terkejut bukan kepalang saat terbangun dari tidurnya, ia mendapati perutnya semula besar mendadak kempis dan janin dikandungannya menghilang. Benarkah semua ini terjadi karena gangguan makhluk tak kasat mata?
Dalam masyarakat Indonesia, sudah sejak lama memiliki berbagai tradisi dan kepercayaan seputar ibu hamil. Konon tradisi-tradisi ini dapat melindungi ibu hamil dan cabang bayi dari gangguan makhluk astral.
Beberapa kebiasaan yang masih sering ditemukan hingga kini diantaranya adalah seorang ibu hamil harus selalu membawa benda tajam kecil kemana pun pergi, fisiknya bisa berupa gunting kecil maupun peniti. Mitosnya kebiasaan ini tidak boleh dilanggar, sebab dipercaya bagi siapapun yang berani melanggarnya akan berakibat fatal bagi sang janin bahkan bagi sang ibu.
Masyarakat Indonesia mengenal mitos tentang beberapa makhluk astral yang terkenal gemar memangsa janin, belum lagi kabar yang menyebutkan orang yang sedang mendalami ilmu hitam juga mengincar janin bayi untuk korbannya.
Para orang tua terdahulu selalu memperingatkan untuk tidak memperbolehkan orang yang tak dikenal mengusap bagian perut ibu hamil, karena bisa saja ia adalah penganut ilmu hitam yang sedang menyamar dan mencari korbannya.
Konon ibu hamil yang terkena gangguan makhluk astral akan mendapatkan akibat sangat fatal, mulai dari mengalami keguguran hingga si cabang bayi di dalam perut hilang begitu saja tanpa jejak.
Tradisi masyarakat jika dilihat dari sudut pandang budaya Jawa:
Baca JUga:
Kisah Mistis Seorang Nelayan di Sumsel, Terjun ke Sungai akibat Takut Melihat Antu Banyu
Penjelasan Om Hao dan UAS Soal Hantu Kutilanak yang Merupakan Hantu Tenar di Indonesia
"Dalam situasi mengandung, orang Jawa percaya bahwa ibu-ibu mengandung itu dalam keadaan kritis. Artinya dia bisa dipengaruhi oleh kehidupan diluar manusia yaitu dunia gaib, dunia astral. Karena memang kondisi ibu yang sedang mengandung itu katanya wangi karena dalam konteks spiritual. Makanya orang Jawa percaya godaan-godaan itu adalah sangat banyak makhluk-makhluk gaib yang ingin dekat dengan perkembangan janin itu. Makanya di Jawa kenal dengan namanya kuntilanak. Kuntilanak itu sebetulnya makhluk gaib yang memang tujuannya ingin menginterpensi kandungan. Banyak cerita kuntilanak mencuri bayi. saya kira itu satu bukti bahwa ada kepercayaan dari Jawa. Dalam dunia spiritual ini banyak dalam dunia paranormal itu katanya bisa memindahkan janin itu, tapi saya kira ada syarat dibawah 7 bulan. Jadi setelah lewat 7 bulan tidak bisa. Oleh karena itu masyarakat Jawa selalu menjaga dengan cara-cara tertentu misalnya dengan cara mengantongi pake peniti, lalu di dalamnya ada gunting atau hal tajam lainnya. Tetapi itu untuk menolak bala, peniti adalah simbol sebenarnya. Simbol dari ketajaman, dan benda-benda semacam itu ditakuti oleh makhluk halus. Ini adalah tradisi leluhur yang artinya untuk menolak bala," ungkap Prapto Yuwono,S.S, M.Hum seorang Dosen Sejarah dan Kebudayaan Jawa FIB UI.
Sebagian masyarakat kita masih percaya bahwa hilangnya janin dari seorang ibu yang tengah hamil besar adalah berkat gangguan makhluk tak kasat mata.