Seorang pria berinisial SO (40) terbukti mencuri ratusan pakain dalam warga Desa Sei Bamban, Kabupaten Bamban, Kecamatan Sei Bam-ban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Lantaran prilakunya tersebut SO diusir oleh warga desa untuk keluar kampung.
Menurut keterangan Kepala Desa Sei Bamban, Ofyar Azwar menerangkan tindakan pelaku terungkap setelah dibeberkan sang adik. Adik pelaku merasa risih dengan tingkah kakaknya dan melaporkannya ke kepala desa pada Kamis 13 Agustus 2020.
“Dia mengakui mencuri BH (kutang),” kata Azwar kepada wartawan, Senin 17 Agustus 2020.
Baca juga: Heboh, Orang Meninggal di Probolinggo Hidup Lagi saat Dimandikan
Azwar menerangkan bahwa pelaku So sempat kabur saat warga akan mengintrogasi. namun akhirnya pelaku berhasil diamankan warga.
Menururt pengakuan pelaku, alasannya mencuri pakaian dalam adalah untuk dijual. namu warga tidak percaya atas pengakuan pelaku tersebut. Diketahui pelaku telah melancaran aksinya selam asatu tahu dan celana dalam yang dikumpulkan SO mencapai satu goni penuh.
“Kata dia, rencananya mau dijual. (Tapi) warga nggak yakin. Karena, selama tahun ini barangnya banyak, sampai satu goni lebih. lebih dari ratusan jumlahnya (pasti),” ujar Azwar.
Mengerikannya pelaku SO tidak hanya mencuri satu dua orang warga, tapi mencuri pakain dalam warga sekampung. Hal tersebut membuat resah dan geram warga. Azwar menuturkan kejadian telah berlsang selama satu tahun.
“Satu kampung kehilangan BH sama celana dalam. Kejadian ini sudah satu tahun,” ucap Azwar.
Baca juga: Unik, di Kudus Warga Bikin Lomba Panjat Pinang Waria
Geram dengan perbuatan pelaku warga sempat akan membawa SO ke polsi untuk dihukum, dipenjara. Namun hal tersebut diurungkan warga dan memutuskan untuk mengusir So dari desa.
“Sempat diamankan polisi. Karena korban enggak ada yang lapor, ya sudah lah kalau mau di penjara, keluar dia, ke kampung lagi. Jadi kesepakatan warga, dia diusir dari kampung ini, dia sudah pergi,” ujar Azwar.
Sementara berdasarkan keterangan warga, Azwar menyebut pelaku merupakan seorang duda. Ia juga tidak memiliki pekerjaan.“Dulunya ada kerjaan sehari hari kenek motor (angkot) sekarang nggak lagi,” tutupnya.
Sumber: Kumparan