Fakta-fakta Dokter di Korea Selatan, Lakukan Aksi Protes hingga Mogok Kerja

Fakta-fakta Dokter di Korea Selatan, Lakukan Aksi Protes hingga Mogok Kerja

Anisa Br Sitepu
2020-08-15 19:29:14
Fakta-fakta Dokter di Korea Selatan, Lakukan Aksi Protes hingga Mogok Kerja
Aksi Protes Para Dokter di Korea Selatan (Foto: Reuters)

Kasus virus Corona kembali meningkat di Korea Selatan, sehingga dokter lakukan aksi protes dan mogok kerja. Hal itu disebabkan karena pemerintah setempat berencana untuk melatih dokter baru untuk maju menangani wabah Covid-19.

Pada Jumat,  14 Agutus 2020 kemarin,  sekitar seperempat klinik kesehatan di Korea Selatan tutup sebagai bentuk aksi mogok kerja selama satu hari.

Baca Juga: Heboh Boneka Annabelle Kabur dari Museum, Cek Faktanya Disini

Aksi ini merupakan sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah yang ingin melatih dokter baru. 

Dilansir dari laman AsiaOne, Pemerintah Korea Selatan rencananya akan meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran sampai lebih dari 4 ribu orang dalam tempo 10 tahun ke depan.

Tujuan dibuat itu, agar di Korea Selatan itu sendiri bisa lebih siap dalam menghadapi krisis kesehatan masyarakat, contoh pandemi virus corona.

Karena itu, Asosiasi Tenaga Medis Korea (KMA) mengatakan bahwa Korea Selatan sudah punya lebih dari cukup tenaga dokter.

Sekedar informasi, KMA adalah lembaga yang juga mengkoordinir aksi mogok kerja pada Jumat tersebut. Ratusan dokter dan koas melakukan protes di luar gedung parlemen pada Jumat, 14 Agustus 2020.

Saat ini,  di Korea Selatan ada 8.365 tenaga dokter dari total 33.836 fasilitas medis, termasuk klinik swasta. Bahkan para dokter yang protes tersebut mengancam akan melakukan aksi turun ke jalan lagi dengan jumlah orang yang memprotes lebih banyak.

“Dalam 10 tahun terakhir, jumlah dokter per seribu orang naik 3,1 persen per tahun atau enam kali lebih besar dari rata-rata negara anggota OECD,” demikian pernyataan KMA.

Menurut laporannya,  aksi kogok kerja para dokter tersebur terjadi saat Korea Selatan melaporkan ada 103 kasus baru virus corona.

Baca Juga: Fakta Vaksin Virus Corona di Indonesia, Menristek: 2021 Diharapkan Sudah Mulai Produksi

Dari total tersebut, 85 kasus adalah kasus penularan antar warga lokal. Jumlah itu penularan tertinggi secara lokal sejak 31 Maret 2020.

Dengan adanya kasus baru,  Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan mengatakan ada 14.873 infeksi virus corona di Korea Selatan. Dengan total kematian sebanyak 305 kasus.

Sumber: tempo/wowkeren


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30