Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan terkait perkembangan dalam pengembangan vaksin COVID-19 di Tanah Air.
Selain vaksin corona, pemerintah juga tengah mengembangkan teknologi plasma darah untuk mengobati COVID-19.
Kedua pengembangan teknologi tersebut, kata Luhut memiliki target pengguna yang berbeda. Untuk vaksin, baru aman untuk pengguna yang berusia 17-59 tahun.
"Jadi vaksin yang sekarang ini berlaku bagi orang umur 18 sampai 59 tahun. Vaksin itu baru aman untuk yang umur 18-59 tahun tadi," kata Luhut dalam rakernas Apindo secara virtual, Kamis 13 Agutus 2020.
Baca Juga: 5 Fakta Vaksin 'Sputnik V' COVID-19 Buatan Rusia yang Pertama di Dunia
Sementara pengobatan melalui teknologi plasma darah, nantinya bisa digunakan tanpa batasan usia.
Saat ini, teknologi plasma tengah dikembangkan di RSPAD Gatot Soebroto dengan Amerika Serikat.
"Plasma ini berlaku untuk orang-orang berusia kepala 6 seperti Pak Sofjan Wanandi dan saya. Kalau yang sekarang ini (vaksin), enggak laku sama kami dan enggak laku untuk umur 18 tahun ke bawah," jelasnya.
Sekedar informasi, saat ini, pengembangan vaksin sudah mencapai uji klinis tahap ketiga atau satu tahap lagi untuk bisa diperbanyak. Uji coba yang dilakukan PT Bio Farma (Persero) dan Universitas Padjadjaran itu pun dinilai berjalan dengan baik.
Vaksin tersebut berasal dari perusahaan medis Sinovac asal China, yang telah melalui dua tahap uji klinis di negaranya.
Uji klinis jug telah dilakukan pertama kali kepada relawan yang disaksikan Erick Thohir dan Presiden Jokowi.
Dibutuhkan 1.620 relawan untuk disuntikkan vaksin di tahap uji klinis ketiga. Jika uji klinis vaksin COVID-19 ini sukses, maka akan diproduksi secara massal dan diimunisasikan ke seluruh masyarakat.
Baca Juga: Update Kasus Corona di RI: 132.816 Positif, 87.558 Sembuh, 5.968 Meninggal
Di benua yang berbeda, vaksin Virus Corona Covid-19 pertama di dunia diklaim oleh Rusia. Tentu saja, kabar ini membuat dunia menjadi tercengang dan penuh tanda tanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan online bersama jajaran pemerintahannya pada Selasa 11 Agustus waktu Moskow, mengatakan vaksin tersebut baru saja didaftarkan.
"Sejauh yang saya tahu, pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, sebuah vaksin Virus Corona baru telah didaftarkan," ujar Presiden Rusia Vladimir Putin, dilansir dari CNN, Kamis 13 Agustus 2020.
Dalam kesempatan itu, putin berharap produksi massal vaksin yang terdaftar itu akan dimulai di Rusia dalam waktu dekat, dan vaksinasi akan tersedia bagi semua orang di negara tersebut secara sukarela.
Lebih lanjut, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko pada pertemuan tersebut mengonfirmasi, vaksin yang akan diproduksi Rusia mulai akhir Agustus 2020 itu merupakan yang pertama di dunia, sementara negara lain masih mengembangkan studi klinis vaksin COVID-19.
Murashko menyatakan, vaksin baru dengan nama Sputnik V tersebut telah melewati seluruh pemeriksaan yang diperlukan. Ia mengklaim hasilnya dapat membentuk kekebalan tubuh yang stabil.
Klaim itu dibuktikan dengan memberikan vaksin tersebut kepada salah satu putri Putin yang kemudian merasa sehat setelah disuntik.
Terkait perkembangan kasus corona di RI, kasus pasien yang positif Corona kembali bertambah di wilayah Indonesia. Hingga hari ini, pasien yang positif bertambah 2.098 orang. Sehingga totalnya menjadi 132.816 orang.
Data penambahan kasus positif virus Corona di Indonesia ini diumumkan di situs Kementerian kesehatan pada Kamis, 13 Agustus 2020. Data perkembangan virus Corona ini disampaikan secara berkala setiap hari.
Untuk pasien yang dinyatakan sembuh hari ini bertambah 1.760 menjadi 87.558 orang. Sedangkan, untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 65. Total pasien yang meninggal menjadi 5.968 orang.
Sumber: CNN, Kumparan, Liputan 6