Musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji kembali meminta maaf atas kegaduhan akibat video wawancaranya dengan Hadi Pranoto soal obat Covid-19.
Sebelumnya, Anji mengunggah video berdurasi 7 menit 18 detik pada Rabu 5 Agustus 2020 untuk menjelaskan semua hal di balik video viralnya bersama Hadi Pranoto.
Dalam pernyataannya, Anji secara mengejutkan mengaku tak mengenal Hadi sebelumnya.
"Saya Anji ingin meminta maaf kepada semua pihak karena kegaduhan yang terjadi. Perihal tersebut, saya ingin menjelaskan beberapa hal. Pertama, saya belum mengenal Bapak Hadi Pranoto sebelumnya," ujar Anji dalam video klarifikasi yang dirilis di akun YouTube pribadinya, dunia MANJI, pada Kamis 6 Agustus 2020.
Baca Juga: Fakta-fakta Romantis Ulang Tahun Lesti Kejora Bersama Rizky Billar
Anji kemudian menjelaskan bahwa ia pertama kali mengetahui sosok Hadi saat berkunjung ke Tegal Mas untuk melihat lahan miliknya di sana pada 29 Juli lalu.
Saat itu, ada sebuah acara yang juga dihadiri oleh Hadi.
Dia melihat Hadi diwawancarai oleh beberapa media, salah satunya Lampung Post.
"Pertama, saya belum mengenal Bapak Hadi Pranoto sebelumnya. Jadi, pada tanggal 29 Juli 2020, saya datang ke Pulau Tegal Mas untuk melihat lahan saya," ungkap Anji.
"Hasil wawancara itu pun terbit pada hari itu juga dan juga di sana disebutkan Bapak Hadi Pranoto dengan sebutan 'prof'. Selain itu, semua orang yang ada di sana juga menyebut Bapak Hadi Pranoto dengan sebutan prof," tutur Anji.
Tertarik dengan konten pembicaraan Hadi, Anji lantas mencari berita tentang sosok tersebut melalui mesin pencari Google. Dari sana, Anji melihat sudah banyak berita mengenai Hadi dan temuannya sejak April.
Baca Juga: Update Corona di RI: 118.753 Positif, 75.645 Sembuh, 5.521 Meninggal
"Saya melihat harapan, lalu saya meminta sesi wawancara dengan dia untuk membicarakan perihal ini. Wawancara pun dilakukan pada malam hari itu sekitar jam 22.00," ucap Anji.
Terakhir, Anji kemudian menyatakan bahwa ia tak pernah berniat untuk menyinggung dunia kedokteran maupun tenaga kesehatan.
"Ke depannya, saya terbuka untuk bekerja sama dengan IDI untuk menjelaskan bagaimana sebuah temuan bisa dinyatakan sebagai obat secara ilmiah," tutur Anji.
"Saya juga terbuka untuk mengedukasi masyarakat sesuai arahan BNPB dan juga pemerintah." tutupnya.
Sumber: CNN, Pikiran Rakyat