Terkait Pilkada 2020, Perludem Sebut 31 Daerah Berpotensi Punya Calon Tunggal, Termasuk Solo

Terkait Pilkada 2020, Perludem Sebut 31 Daerah Berpotensi Punya Calon Tunggal, Termasuk Solo

Ahmad
2020-08-05 21:29:09
Terkait Pilkada 2020, Perludem Sebut 31 Daerah Berpotensi Punya Calon Tunggal, Termasuk Solo
Foto: Instagram/kpu_ri

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) memprediksi banyaknya calon tunggal dalam Pilkada 2020. 

Lebih lanjut, sebanyak 31 daerah disebut akan memiliki calon tunggal.

"Dari data dinamika daerah yang kami kumpulkan dan masih terus berlangsung, ada sekurangnya 31 daerah dengan diskursus soal calon tunggal tunggal ini," ujar Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, Rabu 5 Agustus 2020.

"Soalnya yang lain masih ada kemungkinan calon lain daftar, jadi masih ada tarik menarik di daerah yang tidak disebut. Tapi di 21 daerah yang disebut, diskursus dan potensinya kuat," ujar Titi.

Titi menyebut beberapa nama yang berpotensi kuat menjadi calon tunggal. Diantaranya putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka di Pilwalkot Solo dan petahana Adnan Puruchita di Pilbub Gowa

Baca Juga: BPOM: Vaksin Corona Edar di Indonesia Februari 2021

Berikut 21 daerah dari 31 daerah yang diprediksi kuat memiliki calon tunggal dalam Pilkada 2020,:

Kota Semarang

Kota Surakarta/Solo

Kebumen

Grobogan

Sragen

Wonosobo

Ngawi

Wonogori

Kediri

Kabupaten Semarang

Kabupaten Blitar

Banyuwangi

Boyolali

Klaten

Gowa

Sopeng

Pematang Siantar

Buru Selatan

Balikpapan

Gunung Sitoli

OKU Selatan

Terlebih menurut Titi, pilkada saat ini berlangsung dalam masa pandemi Corona. Sehingga calon tunggal dapat membuat sikap skeptisme dan apatisme menguat.

"Di tengah situasi pandemi saat ini bisa membuat skeptisme dan apatisme pemilih menguat, karena ada skeptisme atas calon yang hanya ada satu," kata Titi.

Baca Juga: Terbitkan Inpres Sanksi Pelanggar Protokol COVID, Jokowi: Kerja Sosial-Denda

Calon tunggal juga dinilai membuat persaingan di Pilkada menjadi tak kompetitif. Atau tidak adanya adu gagasan untuk pembangunan sebuah daerah.

"Akibat calon tunggal, kompetisi pilkada menjadi tidak kompetitif, serta tidak terjadi adu gagasan yang konstruktif bagi pembangunan daerah," tuturnya.

"Selama ini sosialisasi KPU cenderung sangat terbatas terkait keberadaan kolom kosong atau kotak kosong ini. Sehingga tidak banyak masyarakat yang memahami pilkada bercalon tunggal dan pilihan-pilihan yang mereka miliki," sambungnya.





Sumber: Detik


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30