Fakta Uji Klinis Vaksin COVID-19, Ridwan Kamil Rela Jadi Relawan Uji Coba

Fakta Uji Klinis Vaksin COVID-19, Ridwan Kamil Rela Jadi Relawan Uji Coba

Dedi Sutiadi
2020-08-03 20:34:23
Fakta Uji Klinis Vaksin COVID-19, Ridwan Kamil Rela Jadi Relawan Uji Coba
Uji Klinis Virus Corona. (Foto:Shutterstock)

Vaksin COVID-19 tengah dalam proses uji coba di Indonesia. Sebanayak 2.400 vaksin Corona COVID-19 telah diterima Indonesia dari perusahaan Sinovac Biotech pada Minggu 19 Juli 2020. Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, menturkan bahwa vaksin tersebut tengah dalam proses uji klinis di Indonesia.

"Ya, memang vaksin Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Senin, 20 juli 2020.

Berkut correcto.id rangkumkan untuk anda beberapa fakta terkait uji klinis vaksin virus corona yang tengah ditunggu kehadirannya.

Baca juga:  Dokter Tirta dan Jerinx Cekcok, Ada Apa?

1. Diuji di 6 Lokasi Berbeda di Indonesia

Ada enam lokasi yang dijadikan tempat uji klinis vaksin virus corona. Diantara enalm lokasi tersebut diantaranya adalah FK Unpad di Jalan Profesor Eyckman, Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Cimbeuleuit, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Sukapakir.

"Enam lokasi itu masih tetap, dan sudah dilakukan persiapan, tinggal izin keluar kita langsung mulai termasuk perekrutan relawan," ucap Kusnandi, Koordinator Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Unpad.

2. Diuji Klinis oleh Bio Farma

Uji klinis yang telah memasuki tahap tiga ini ditangani oleh Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma. Pada 20 Juni 2020 Bi Farma telah menerima 2.400 vaksin untuk diujicobakan. Hal tersebut dirancang agar Bio Farma agar kedepan bisa dengan cepat memproduksi vaksin tersebut. 

"Jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan. Memang kita tahu juga, virus yang ada di Indonesia bisa saja berbeda dengan di Tiongkok, itu yang kita lakukan tes genis, apakah vaksin ini cocok mematikan virus di Indonesia atau tidak," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Senin, 20 Juli 2020.

 3. Dahlan Iskan dan Ridwan Kamil Siap Relawan Uji Klinis

Uji klinis atas vakasin ini tentunya memerlukan banyak orang yang rela menjalani uji coba dan serangkain tes. Setidaknya dibutuhkan 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun, dengan kriteria - kriteria tertentu. 

Baca juga: Kronologi dan Penyebab Cekcoknya dr Tirta dengan Jerinx

Melihat hal tersebut mendoronga seorang Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan siap untuk menjadi salah satu relawan uji klinis tersebut. Mantan Menteri Badan Usaha Milik 

"Seandainya saya memenuhi syarat, saya mau diuji coba. Saya mau dipakai uji coba karena untuk kepentingan publik yang lebih besar agar segera ditemukan vaksin untuk vaksinasi orang yang belum terkena Covid-19," kata Dahlan.

Selain dahlan, Gubernur Jawwa Barat juga menyatakn siap untuk menjadi salah satu relawan uji coba vaksin tersebut. "Jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin," kata Emil dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin 3 Agustus 2020.

4. Relawan Dapat Bonus dan Asuransi

Setiap relawan uji klinis vaksin Sinovac asal China di Indonesia akan diberikan uang transport senilai Rp100.000 dan sebuah asuransi kesehatan. Diketahui, kini sudah ada 350 calon relawan yang melalukan pendaftaran di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Cuma dapat uang transport sama dikasih asuransi kesehatan, supaya kalau sakit (bisa) berobatnya. Uang transport itu kalau dateng dapat Rp 100 ribu," kata Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof Kusnandi Rusmil.

5. Bahan Vaksin dari Virus Mati

Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof Kusnandi Rusmil menerangkan bahwa  bahan yang digunakan pada uji coba ini berasal dari virus yang dimatikan. Dari hasil penelitian yang ditemukan, virus mati tersebut menimbulkan zat anti penyakit. 

“Jadi bisa mencegah penyakit ini, tapi ada kekurangannya. Suntikannya enggak bisa sekali, minimal dua kali. Nantinya setelah disuntikkan dua kali, (baru) enam bulan kemudian kita ambil darahnya, kita lihat apakah kadarnya itu bagus atau tidak,” ujarnya.


Sumber: okezone, Liputan6, CNNIndonesia


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30